Persiapan Ke Air Terjun MBENING |
Hari libur panjang (walaupun cuma 4 hari hehehehe). saya dan kawan-kawan memutuskan hunting rute ke air terjun MBENING didesa Purworejo kecamatan Wates, tepatnya di Dusun Sumberjo. kami bukanlah pecinta alam ataupun penjelajah tapi kami memiliki hobi yang sedikit mahal yaitu oof road motocross. yang menarik dari kabar air terjun tersebut selain kami yang (meskipun tetangga kampung) belum pernah ke sana dan rute yang dituju kesana, banyak kabar yang beredar jalannya curam dan berbahaya. Hal itu yang membuat kami penasaran untuk kesana.
kami berangkat ber-empat (yang satunya bagian dokumentasi hehehe). dengan berbekal alat-alat motor kami berangkat ke air terjun yang bernama MBENING atau yang dikenal oleh orang-orang sekitarnya NJURUG.
Perjalanan kami tidak memenuhi halangan. sampai akhirnya kami tiba dilokasi. emmang jalan yang harus dilewati sangat berbahaya karena berupa turunan tebing yang tajam.
Secara
administratif Jurug Bening terletak di Dusun Sumberdadi, Desa Purworejo,
Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar. Rute untuk menuju ke jurug ini
searah dengan arah menuju Pantai Jolosutro, tapi setelah perempatan
Binangun, rute berganti ke arah kanan menuju Pasar Bantengan. Salah satu
rute yang dapat dilewati yaitu : Blitar-Lodoyo-Binangun-Pasar
Bantengan-Purworejo. Jalan yang dilalui mulai dari awal perjalanan
sampai pasar Binangun ini cukup mudah karena sudah didominasi jalan
aspal. Sesampainya di Pasar Bantengan kami mengambil arah ke kanan
(barat) mengikuti jalan aspal yang lumayan mulus kurang lebih 500m
hingga sampai di Dusun Sumberdadi, Desa Purworejo, jalan yg dilalui
sudah berubah menjadi jalan aspal yang rusak tergerus air hujan dan
dilanjutkan dengan jalan rabat beton sekitar 500 m. Sampai di perempatan
kedua berbelok ke kiri (selatan) mentok sampai rumah warga terakhir. Di
situlah kami memutuskan untuk turun menggunakan motor atau memarkirkan kendaraan kami.
akhirnya kami nekat turun menggunakan motor meskipun hanya dua motor yang dapat turun ke bawah (maklum hobi off road). untuk turun menggunakan motor memang perlu dibutuhkan kemampuan dan mental yang kuat karena yang di pertaruhkan disini adalah sepedah motor dan nyawa kami yang hanya satu.
Belum banyak yang tau akan sensasi keindahan dari bawah jurug yang satu
ini, bahkan warga sekitar sekalipun. Kebanyakan dari mereka hanya
melihat dan menikmati keindahan Jurug Bening dari atas, kok bisa? Ya,
karena jurug ini berada menjorok kebawah dari atas dataran pemukiman dan
persawahan warga. Selain itu, tepat diatas jurug ini merupakan jalan
penghubung menuju pemakaman umum. Tapi jangan salah, keindahan Jurug
Bening ini sudah tampak menakjubkan meskipun dilihat di sisi kiri kanan
dari bagian atas.
Setelah puas menikmati keelokkan Jurug Bening dari atas, kami
melanjutkan perjalanan untuk merasakan sensasi yang sebenarnya, yaitu
keindahan Jurug Bening dari bawah alirannya secara langsung. Langsung
deh kami lanjutkan perjalanan.
Oke selanjutnya jangan tanya bagaimana kami pulang kerumah (lebih sulit dari yang dibayangkan). Kami saling menarik motor kami ke atad tanpa bantuan tali. Tebing jadi jalan pilihan terakhir. Oke bagi kalian yg tidak hobi offroad jangan sekali-kali mencoba ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar