the lost memory 11
Chapter 11
Mistery in capel
Malam itu setelah doa malam,
kami tidak langsung pergi kekamar tamu untuk tidur. Kami menuju ke
teras, disitu kami bertemu dengan mas Nardi yang bekerja sebagai
sopir biara. Kopi hangat menjadi teman ngobrol kami, setelah lama
ngobrol mas nardi bercerita kalau di tempat ini kadang ada kejadian
yang membuat bulu kuduk merinding.
“halah beneran tow ma
situ..??”, tanyaku sambil meledek. “ ya tergantung kitanya
tow….mau percaya apa enggak lho..”,jawab mas nardy. “ iyo mas
bener itu kalau kita percaya mereka ada ya kita jadi takut sendiri
tow”, dalbert menyahut sambil minum kopi yang kelihatannya sudah
mulai dingin karena hawa disini. “ lah…g usah ngomong gitu tow
bet…wedi aku…”, sahut Hendrik. “ halah kamu ndrik gitu aja
takut…”, markus sok dewasa.
Lewat tengah malam kami
masih asyik ngobrol kesana-kemari. Obrolan kami terhenti saat
tiba-tiba ada suara seperti benda jatuh. “PRANGGGGG…………………”.
Jelas sekali suaranya terdengar. Kami semua langsung memeriksa
keadaan sekitar dapur, tapi tidak ada satupun benda yang berserakan
atau terjatuh. Semua peralatan dapur tertata rapi.
“……………………………………………..”.
kami semua diam sejaenak mendengarkan suara sekitar, siapa tahu ada
yang bisa didengar. Saat itu yang kutakutkan bukan hantu api
bagaimana kalau-kalau ternyata ada perampok bersenjat lengkap yang
nekat masuk mau merampok biara ini. Suara angin diluar tidak begitu
keras terdengar, hanya sekali-kali terdengar suara kendaraan yang
lewat atau penjual nasi goring yang khas terdengar suaranya.
“ ndrik “, bisikku pelan
memanggil Hendrik. “ssstt…jo rame!”, jawab hendrik singkat.
Akupun terdiam, membayangkan apa yang terjadi nanti kalau memang itu
benar-benar ulah perampok. Kami masih diam, menunggu sesuatu yang
tidak jelas apa yang ditunggu. Lampu dapur dimatikan oleh mas Nardi
untuk mempermudah kami mengawasi sekitar. “ ayo naik ke lantai
atas, dari sana kita bisa melihat semua..”, bisik mas narto pelan
sambil berjalan pelan menuju tangga dapur yang mengarah ke lantai
atas.
Jam 01.00 pagi, kami masih
diam di lotebg mengawasi sekeliling. Bahkan tidak ada yang bisa
menikmati rokok yang dari tadi dipegang di tangan masing-masing. “
ssst…kamu denger nggak??”, tiba-tiba mas nardi membuyarkan
keheningan. “ apa mas..???” tanyaku pelan. “ ada yang sedang
berjalan tapi sepertinya suaranya dekat tapi kadng terdengar jauh..”,
mas Nardi member penjelasan.
the lost memory 10
Chapter
10
High
scholl of music
Ya
mungkin di antara kami berlima rata-rata memang bukan anak orang
mampu, tapi karena berkah tuhan kami semua bisa bertemu dan berkumpul
menjadi satu di sebuah sekolahn elit di kota kami. Banyak
pengalaman-pengalaman yang kami lakukan bersama khususnya aku,
hendrik, dan dalbert. Kami pernah iseng-iseng membuat lagu dan
merekamnya dengan niko dan Emanuel. Bahkan kami membuat band dengan
nama “AFTER SAINT”, dengan masuknya doni adik kelas kami waktu
itu kami pernah mengikuti festival band pelajar meskipun tidak menang
setidaknya kami mendapat pengalaman yang tidak terlupakan.
Band
kami bubar karena ada ketidak cocokan antar personil, aku dan niko
memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan teman-teman yang lain
kami membentuk “99 d’grees” dengan tambahan personil Ary ,
Farid & Fahmi untuk mengisi posisi gitar dan Drum. Eman, dan doni
masih aktif dalam AFTER SAINT, tapi dalbert masih netral dia tidak
mau menetap pada satu grup saja, maklumlah dia khan anaknya serba
bisa.
Ada
pengalaman yang menarik ketika sekolah kami mengadakan acara
peringatan ulang tahunnya. Ada audisi yang dilakukan di sebuah studio
kecil di pinggir kota. Aku dan niko yang saat itu sudah tergabung
dalam 99d’grees ikut audisi kami membawakan lagu-lagu yang bisa
dibilang gaul saat itu. Kami merasa yakin bisa lolos audisi akrena
anak-anak lain kebanyakan mereka membawakan lagu-lagu grup band local
saja. Keesokan harinya pengumuman hasil audisi dipasang di madding
nama band kami tidak ada. aku kecewa sekali kenapa kami tidak bisa
lolos audisi.
Pada
saat pementasan dilapangan sekolah aku hanya diam saja, masih
berpikir kenapa kami tidak bisa lolos, satu persatu band-band
teman-teman yang lain sudah perform, bahakan AFTER SAINT juga ikut
lolos audisi. Pada saat acara penutupan semua gurur-guru yang waktu
itu jadi panitia audisi menampilkan perform mereka, ternyata inilah
alasannya mengapa kami tidak bisa lolos karena ternyata guru-guru
kami penggemar dangdut.
Dari
pengalaman tersebut aku kadang tertawa sendiri, “ tahu gitu aku
bawain aja lagu campursari paling langsung lolos urutan pertama”,
gumamku dalam hati. Tapi aku senenarnya bangga bisa bersekolah
ditempat ini apalagi mempunyai teman-teman yang menarik. Bahkan bisa
dibilang kami satu kelas adalah seniman semua.
Teman-teman
sekelas yang eksis mengekspresikan jiwa seni mereka sangat banyak
seperti ‘
- Hendy pratama putra dipanggil tomat, dia ini teman yang menarik anaknya ramah dan dia satu-satunya musisi yang sampai saat ini masih eksis bermain music ( sesnse of waiting, the lost namae, etc.).
- A.R david, ini salah satu teman akrab karena kami memilik banyak kesamaan dari lingkungan keluarga, kelebihan david adalah suara vokalnya yang besar dan mendayu-dayu jadi yang mendengar kadang bisa ikut terlena karena suaranya.
- Eka listianto, teman dekat yang sampai saat ini masih kupunya ya dia adalah teman yang menginspirasi, dengan gayanya yang dingin membuat banyak orang terpukau ketika dia memainkan BASSnya.
- Andrew S.P, teman yang saat ini ada dan ikut membantu penulisan cerita ini, dia juga pemain BASS dengan dukungan wajah yang rupawan temanku yang satu ini bisa membuat para cewek-cewewk nempel terus.
- Dadang , maaf aku lupa nama panjangnya. Temanku ini sangat ahli dalam bidang karawitan dan bidang-bidang lainnya. Aku pernah bekerja sama menyelesaikan suatu proyej menghasilkan uang yang lumayan juga untuk sekedar beli rokok. Tapi itu 2 tahun setelah kami lulus.
- Dimas atau samid, temanku ini yang paling keren karena dia satu-satunya temanku yang bisa scream, selain itu dia juga terkenal sebagai atlit skateboard yang sudah diakui di tingkat nasional.
- E , ( maaf Cuma inisial ) bisa di bilang cewk bertubuh mungil ini mewakili semua kaum cewek dalam kemampuannya dalam menari kontenporer dikelas kami. Dia termasuk tim tari sekolah yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.
Sedangkan aku, he…he
mungkin teman-teman sendirilah yang dapat menilai kemampuanku, karena
dari dulu aku merasa tida pyunya kemampuan apa-apa dibanding
teman-teman yang lain. Saat ini mungkin kami masih ada yang masih
berkomunikasi tapi banyak yang telah hilang, tapi hanya satu yang
tetap membuat kami tak terpisahkan yaitu pengalaman sehidup semati di
SMAK DIPONEGORO.
Thank’
guys…………………………………………
the lost memory 9
Chapter
9
Dinner
Kami
berlima berjalan keluar kamar tamu langsung menuju dapur yang berada
di ruangan sebelah taman yang kelihatannya remang-remang sekali.
Disana sudah ada beberapa juru masak yang sedang menyiapkan makanan
untuk kami. Ya meskipun seadanya tapi kami dilayani seperti tamu
istimewa ( he..he..). makan malamnya adalah tempe penyet dan sayur
bayam dengan nasimyang masih hangat yang semakin menggugah selera
makan kami yang seharian ini masih belum makan.
Mbak
siti, nama juru masak itu langsung mempersilahkan kami, “ silahkna
mas untuk segera makan ntar sakit lho….”,kata mbaksiti kepada
kami yang terdengar logatnya seperti bukan orang jawa. “ haduh kok
mas tow..mbak kami ini masih adek-adek kok dipanggil mas sih…nah
yang boleh dipanggil ma situ Markus mbak yang paling tua
sendiri..hahahahhaa..”, celetuk Hendrik yang membuat kami semua
tertawa. “ ah kowe ndrik…mwesti…”, sahut markus sambil
nyengir. “ sudah-sudah ..ayocepat dimakan ntar keburu dingin…saya
tinggal ke atas dulu ya..”, mbak siti melerai kami sambil berjalan
ke ruang belakang.
Sepeninggal
mabak siti kami tanpa ragu-ragu langsung mengambil semuanya yang bisa
dimakan. Makanannya terasa enak sekali apalagi ketika kami semua
melihat nasinya tinggal sedikit, mata kami langsung saling melirik
bergaya sok nggak lapar. Saling jaga harga diri kami semua memainkan
akal untuk bisa nambah lagi tanpa menurunkan harga diri kami.
Yah..namanya juga orang jawa apa-apa pasti basa-basi dulu. “he
habisin tuh kasihan mbak sitisusah-susah masak nasinya…..”,
kataku. “ nggak wes kenyang aku..”, sahut dalbert. “ yow
sebenere aku masih lapar y udah tak habisin aja yow..”,tiba-tiba
paulus mengambil nasinya. “ aduh padahal aku dewe masih laper..”,
gumamku dalam hati. “ woo..asu kowe “,teriak Hendrik pada paulus.
“ lho napo emang’e laha tadi katanya kamu udah kenyang…???”,jawab
paulus sambil mulutnya penuh sayur. “ lho aku khan belum ngomong
le…waah masih laper aku iki..”,bentak hendrik sambil melotot.”
Wes…wes ndrik ayo ikut aku..jalan-jalan sebentar..”, aku langsung
menarik hendrik keluar ruangan.
“wes
talah khan masih ada aku tow ndrik , gampang kia cari makan diluar…”,
hiburku pada hendrik yang kelihatannya sudah mulai lupa soal makanan.
“ yow…yow…tak”,jawab hendrik sambil menyebut nama julukanku
waktu itu. “ heh jangan pakai nama itu..ini kan lagi di
publikasikan kisah’e kita jangan buka kartuku tow le..”,bentakku
sama hendrik. “eh sorry tak..eh ton..pisss blew..”, hendrik
nyengir. “ nggak tak kasih rokok natr kowe…gimana..??”,
“ jangan
tow….oke dehh..wes gak tak ulangi lagi kok …..” hendrik
memelas.
Kepulan
asap rokok semakin membuat suasana membuat hangat saat aku dan
hendrik duduk didepan biara sambil melihat-lihat jalanan yang tidak
begitu ramai. Kadang-kadang mata kami terhibur oleh bidadari-bidadari
yang lewat, maklumlah namanya juga anak cowok masih normal. “ ndrik
habi in kamu mau kemana..??”, tanyaku pada hendrik memecah
kesunyian kami yang dari tadi sibuk menghisap* rokok masing-masing.
“maksudmu..?”, sahut hendrik. “ ya setelah lulus nanti kamu mau
kemana…kuliah atau mau kerja kemana gitu..?”. “ huffffh…nggak
ngerti tapi yang jelas aku nggak mungkin kalau kuliah soalnya selain
orang tuaku nggak mampu , ngerti dew tow lak aku masuk golongan
bodo…he..he..”, hendrik mengepulkan asapnya berbentuk bulat-bulat
menuju ke angkasa.
Malam
semakin larut saat aku dan hendrik mengakhiri obrolan kami yang (
maaf ) tidak bisa kutulis karena masalah ingatan yang sepertinya
sudah mulai memudar ( maklum sudah tua ). Suster kepala memanggil
kami untuk ikut berdoa malam di kapel gereja. Langsung kami melangkah
menuju kedalam kapel untuk berdoa malam.
the lost memory 8
Chapter
8
No
smooking
Semua
kenangan itu telah selesai kusimpan dalam memoriku, sekarang aku
sedang menikmati suasana dingin kota Apel ini. Dari tadi Markus masih
ngobrol didalam, hawa dingin semakin parah menusuk kulitku. Kulihat
disekitar sepertinya ada toko kecil dipinggir jalan. “ pak beli
rokoknya…”, “ rokok apa mas? “, Tanya penjaga took itu
kepadaku. “ surya 12 pak…”, sahutku sambil mengeluarakan
selembar uang sepuluh ribuan.
Setelah
membeli rokok aku kembali kedalam biara, kami semua disuruh masuk
kedalam kamar tamu yang sudah dipersiapkan oleh beberapa biarawati
yang umurunya kelihatan beberapa tahun diatas kami. Kamar tamu yang
terasa sangat mewah bagiku, dengan selimut-elimut yang tebal. “ wah
aku iso betah ndk sini iki …”,teriak Hendrik dan Paulus
kegirangan. “ wah biasa aja he…”,sahut markus sok dewasa.
Ruangannya
memang sangat nyaman tapi ada satu masalah yang membuat kami mersa
tidak betah. Tulisan dengan bahasa yang tidak pernah kami tahu apa
maksud dan artinya. Sebuah tulisan yang mengandung makna kekjaman
bagi orang-orang seperti kami. Bahas yang sulit dimengerti oleh
manusia manapun, dan tulisan itu adalah “ DILARANG MEROKOK
DIRUANGAN INI “. Tulisan yang selama ini tidak pernah kami lihat
sekarang berada di depan kami, sebuah tulisan yang mengekang kami
untuk melakukan kebiasaan buruk kami.
Ya
apa boleh buat akhirnya kami memutuskan untuk merokok di dalam kamar
mandi, supaya tidak keahuan. “ fuhh….ssttttt fuhhh….” Aku
menghisap rokok. Lalu tanpa sadar aku lihat keatas dan ternyata ada
lagi sesuatu yang mengerikan, membuat bulu kudukku merinding. Sesuatu
yang sama dengan yang ada diruang tengah. Sebuah tanda yang
bertuliskan “ NO SMOKING “. “ aduh kok repot banget ndk biara,
ngrokok aja dilarang….”, gumamku dalam hati.
Larangan
merokok ini teringat ketika sekolahku mengadakan live in ke jogja, ya
semacam tour untuk anak-anak liturgy dan koor, waktu itu aku masih
kelas 2 jadi masih semangat-semangatnya untuk melakukan kegiatan yang
dilakukan oleh sekolah.
Sore
hari sebelum berangkat aku dan hendrik berkumpul dirumah niko
mengumpulkan uang untuk membeli anggur merah. Kami sepakat untuk
membeli minuman keras supaya nanti ketika di dalam bus kami bisa
tidur karena pengaruhn alkoholnya. Tapi semua itu berubah ketika kami
minum rasanya tidak enk sama sekali, jadi kami hanya minum setengah
gelas saja. Dan perjalanan ke jogja sudah dimulai. Kami naik bis dan
duduk di bangku paling belakang dan measukkan sisa minuman kami
kedalam tas.
Kami
berangkat jam 12 malam, mata kami bertiga masih melek total, karena
pengaruh alkoholnya tidak membuat ngantuk tapi malah sebaliknya
membuat kami betah melek. Kulihat banyak teman-teman dan guru
pendamping sudah tidur pulas. “ aneh kok mereka bisa tidur sambil
duduk …”, bisikku dalam hati. Kulihat hendrik juga sudah mulai
gusar karena mulutnya sudah meras kering, butuh sesuatu yang bisa
dihisap. Apalagi kalau bukan benda canggih yang bernama rokok. Aku
juga merasakan hal yang sama, tapi lain dengan niko anak ini bukan
perokok jadi ya masih tenang-tenang sambil mainin hape bututnya.
Aku
coba memejamkan matta berkali-kali tapi masih tidak bisa. Hendrik
sudah mulai kebingungan lirik kanan kiri, dan niko masih asyk bermain
hapenya. Sedangkan oh iya masih ada yang lain, Andrew juga sudah
bangun dia asyk membersihkan kamera digitalnya yang sangat mini
berwarna kusam itu.
“
blew gimana nih aku wes kecut puol…pengen ngrokok “, bisik
hendrik padaku. “ yow sama le…tapi tuh lihat pak guru
didepanmu..”,tanganku mengarah pada guru tua yang gemuk dan
berwarna hitam pekat.
“
ow iyo lupa aku…”, hendrik kecewa.
“
ya kalau mau nekat tuh ndk ruangan merokok kalau berani
tapi….”,bisikku lagi.
“
gak wes…..tak tdur aja….”, sahut hendrik pelan.
Matahari
sudah bangun saat kami sudah masuk ke wilayah jogaja utara, nggak
tahu namanya aku…( he..he maklum…). Bus pun berbelok memasuki
sebuah gereja yang sebagian besar sudah hancur karena gempa jogaja
yang konon terjadi karena efek ledakan nuklir di pantai. Tapi
kebanyakan orang percaya gempa di jogja karena ada tokoh maklhuk
halus kepercayaan orang jawa yang sedang marah. Tapi semua itu tak
membuatku untuk takuat atau ngeri, justru yang membuatku takut
bagaimana caranya kami membuang sisa minuman keras yang masih berada
didalam tasku.
********
TOK…TOK…
pintu kamar mandi diketuk yang membuyarkan lamunanku akan pengalaman
di jogja. “ lama banget kamu ton ndk dalam, buang air atau lag
o*&6*8ni kau..? ”, suara Paulus kayaknya. “ iya-iya
sebentar…ngganggu orang asyk aja …!”,teriakku sambil membuka
pintu yang disambut gigi wana kuning milik paulus. “ he..he ayo mau
makan malam nih udah ditunggu sama suster ndk dapur…”, hibur
Markus sambil menarik bajuku seperti tahanan yang baru ketangkep
basah dikamar mandi. “ makan malam…wuih ..he ayo
kabeh…suweee…!!”, eriak palulus dari tadi sepertinya paling
nggak sabaran.
**********
the lost memory 7
Chapter
7
Aku,
Andrew, dan Jiho ( kasus disekolah part 2 )
Pagi
itu jalanan masih sepi sekali, ketika aku melangkahkan kaki menuju
sekolahku yang tidak begitu jauh dari tempa kosku. Pasukan kuning
masih terlihat melakukan tugasnya, membersihkan daun-daun yang
berguguran di pinggir jalan. Mereka melakukannya dengan baik tanpa
pamrih semua samapah yang berada dijalanan kota mereka bersihkan.
Gerbang sekolah masih baru dibuka oleh pak satpam yang berkumis
tebal.
Hari
ini mata pelajaran olahraga, banyak teman-teman yang sudah berada
dikelas menyiapkan perlengkapan olahraga. Ada yang masih asyk
memainkan hapenya, ada juga yang kelihatan bingung karena kostum
olahraganya ketinggalan. Akupun masuk kelas dan langsung duduk di
bangku paling belakang, disitu sudah ada teman sebangkuku Andrew
namanya. “ he “, sapaku singkat. “ he blew..”,sahtnya
menggunakan bahasa akrab kelas kami. Mungkin kata “blew” tidak
lazim digunakan atau didengar di lingkungan sekolah, sebenaranya kata
“ brew “ berasal dari plesetan “ brow “ yang karena salah
pengucapan jadi “ brew “ tapi entah sejak kapan jadi “ blew “
terasa enek didengar.
TTEEETTTEEETTT……bel
berbunyi yang menandakan kami harus segera keluar kelas menuju
lapangan basket ubtuk segera melakukan pemanasan ringan yang dipimpin
lengsung oleh guru kami pak Eko. Bebrapa gerakan kelihatannya sulit
dilakukan oleh beberapa teman cewek kami yang berbadan subur atau
bahasa populernya gendut. Hangatnya matahari pagi membuat kami masih
semangat melakukan pemanasan.
Pemanasan
telah selesai dan dilanjutkan dengan beberapa pesan-pesan singkat
yang disampaikan oleh pak Eko untuk segera melakukuan lari-lari kecil
di lapangan. Kemudian kami dibagi menjadi tim untuk bermain basket
melawan adik kelas kami yang baru dating, masih dengan tampang yang
kelihatannya polos tapi mereka terkenal ahli dalam bermainn basket.
Maklumlah mereka hanya mengandalkan otot mereka untuk bisa masuk
kesekolahan ini, sedangkan kami kebanyakan hanya kumpulan kutu buku
yang dikumpulkan menjadi satu dalam sebuah kelas yang bisa dikatakan
kelas unggulan oleh guru-guru kami.
TETETETTTTTT…..bel
berbunyi lagi yang menandakan jam olahraga kamim telah selesai.
Langkah kami beririringan menuju kelas, dengan aroma keringat yang
menyengat. Aku dan tetman-teman yang lain bergegas menuju kantin
untuk membel minuman ringan untuk melepaskan dahaga. Beberapa dari
kami ada yng berlarian kekelas karena jam pelajaran computer sudah
dilakukan di lab, sedangkan aku, Andrew , dan Jiho masih asyk
menghabiskan nasi pecel kami. Setelah habis langsung kami menuju
kelas yang ternyata sudah di kunci dari dalam oleh Dalbet dan Dadang.
“
he bukakno blew”, teriak kami. “ lewato jendela wae “, sahut
mereka sambil keluar dari pintu belakang kelas. Tanpa piker panjang
kami langsung lompat jendela, Jiho yang pertama, kemudian aq, dan
Andrew menyusul sambil melembai-lambaikan tangan pada pak kepala
sekolah yang meneriaki kami. Di lab computer kami melakukan praktek
pembuatan hubungan kabel LAN yang sedikit ribet. Kanan-kiri
teman-teman banyak yang mengeluh apalagi teman-teman cewk waduh minta
ampun cerewetnya.
Satu
jam kamim melakukan praktek sampai pintu lab dibuka dan muncullah pak
kepala sekolah. “ ini kelas IPA 1 ya…???”, Tanya pak kepesek
dengan nada marah. “ siapa ketua kelasnya? “, tambahnya lagi. “
saya pak “, jawab Andreas. “ tadi ada temanmu yang lompat dari
jendela menerobos masuk kedalam kelas!!, siapa mereka?? “. Kulihat
Jiho dan Andrew hanya diam saja akupun ikut-ikutan diam sambil tetap
mengotak-atik computer butut milik sekolah ini.
“tidak
ada pak kayaknya “, sahut Andreas. “ ya sudah mungkin anak kelas
lain yang melakukannya, akan bapak cari sampai ketemu!!” tegas pak
kepsek sambil keluar ruangan tanpa menutup pintu. Jiho kemudian
mendekatiku, “ piye iki..???” tanyanya seperti ketakutan. “
nggak ngerti aku dwe yo takut kok….”,sahutku juga ikut-ikutan
gemetar. Kulirik Andrew masih tenang melakukan tugasnya merangkai
kabel. Belum selesai kami ngobrol pak kepsek masuk kedalam kelas kami
lagi,” ada yang bilang kalau mereka anak kelas ini…hayo mengaku
yang merasa laki-laki harus berani tanggung jawab!!!!! “, bentak
pak kepsek.
Singkat
cerita kami bertiga akhirnya masuk ruang BP dengan orang tua
masing-masing. Ya meskipun tidak ada hukuman yang berat tapi semua
kasus-kasus yang dilakukan oleh kelas kami telah berhasil memecahkan
rekor 30 tahun anak IPA tidak pernah bermasalah di sekolah. Itulah
kami anak-anak IPA 1 SMAK Diponegoro angkatan 2008 yang akan segera
pergi meninggalkan kami dengan kenangan yang tidak akan dilupakan
oleh guru-guru kami.
Banyak
segi positif dari semua kasus yang kami alami, akhirnya kami semua
bisa akrab. Melupakan ego masing-masing dan bisa bersatu menghadapi
monster yang bernama UNAS. Yang akan kami hadapi beberapa bulan lagi.
the lost memory 6
Chapter
6
Kasus
di sekolah
Gedung
gereja bekas bangunan belanda berdiri kokoh dengan hiasan
pondok-pondok kecil untuk berdoa bagi Suster-Suster biara. Kami semua
masuk memarkir motor kami di depan sebuah gedung yang kelihatannya
baru selesai direnovasi, jalanan kecil yang dibuat dari batu marmer
mengelilingi hamper semua tempat ini dengan beberapa pagar bunga yang
menambah keindahan mata melihat.
Markus
sudah berada di dalam kelihatan sedang mengobrol dengan beberapa
biarawati yang umurnya sudah agak tua. Kami masih menunggu diluar
sambil duduk melihat pemandangan yang baru kami lihat benara-benar
sangat asing. Suasana sejuk ini menghilangkan stress bagi kami
terutama aku yang baru saja selesai melaksanakan hukuman dari
guru-guru yang merasa ku sepelekan dengan teman-teman ketika masih
merasakan sebagai siswa kelas 3.
Teringat
Waktu aku baru naik kelas 3 dan hari pertama ang bagiku sangat
menyenangkan. Saat masuk kelas sudah ada beberapa teman yang kukenal
dan lainnya hanya pernah sekelas atau hanya pernah lihat di kelas
lain. Semua teman-teman kelihatan senang karena mungkin semua merasa
kalaku sebentar lagi akan berpisah dengan sekolah ini.
Semua
teman-teman yang ada di kelas ini adalah anak-anak yang istimewa
karena hamper separuhnya mempunyai peranan penting membawa nama baik
untuk sekolah ini. Ada yang atlit basket, musisi karawitan, anak-anak
koor dan liturgy untuk gereja. Setiap hari di sekolah ini pasti ada
kegiatan yang membuat kami keluar kelas pada saat jam pelajaran jadi
kalau semua yang anggota dipanggil untuk urusan sekolah, bias kosong
kelas ini mungkin tinggal 5 anak saja yang ikut pelajaran.
Pernah
pada suatu hari ketika anak-anak basket dikumpulkan untuk latihan
persiapan Hexos cup tingkat provinsi, aku dan teman-teman lain
ikut-ikutan keluar juga padahal hanya 3 anak yang jadi pemain inti
tim basket sekolah kami. Aku, Andrew, dan Dadang memang bukan tim
basket tapi kami sering keluar kelas hanya numpang saja. Tujuan utama
kami adalah kantin, tempat terindah bagi kami siswa-siswa yang jenuh
dengan pelajaran-pelajaran dari guru-guru kami.
Menurut
perhitungan tes IQ rata-rata teman-teman satu kelasku termasuk aku
juga, cenderung memiliki sifat egois yang tinggi. Dan sisi negative
dari orang yang meliki ego yang tinggi biasanya sulit untuk bergaul.
Ya memanf ini terbukti saat hari pertama kami masuk kelas jarang
sekali ada yang saling sapa semaunya kelihatan sibuk sendiri, akupun
merasa tidak betah berada dikelas ini. Suasananya seperti terlalu
kaku, suasana yang membuatku ingin segera keluar dari kelas ini.
Tapi
keegoisan kami semuanya menjadi sebuah keakraban ketika pada suatu
hari kami semua mengalami kejadian yang tidak akan terlupakan seumur
hidup ( mungkin…). Hari itu kami masuk ke Lab kimia untuk pertama
kali, suasana terdengar riuh saat kami bingung untuk memilih tempat
duduk. Lalu guru kami yang kelihatannya biasa saja, bukan tipe-tipe
guru yang killer masuk kedalam Lab. Kami semua langsumg diam sambil
memperhatikannya menulis sesuatu di papan tulis. Setelah selesai
menulis kami semua disurh untuk mempraktekkan sesuai dengan tulisan
dipapan sambil berpesan untuk tidak rebut. Naah belum lam guru kami
melarang untuk rebut salah satu dari teman-teman ada yang menyanyi,
akhirnya guru kimia kami marah dan kami semua dapat skors untuk tidak
mendapat mata pelajaran kimia.
Itu
adalah kasus pertama bagi kami di jam pelajaran pertama. Akupun tidak
menyangka kalau kami akan mendapat kasus lagi. Setelah jam pelajaran
kimia kami semua kembali kedalam kelas sambil membicarakan kejadian
di lab kimia tadi. Suasana kembali gaduh karena guru mata pelajaran
kami selanjutnya belum dating, kami keluyuran ke kelas yang lain. Nah
ini dia temanku satu lagi, dari kelas sebelah namanya Dimas tapi
dipanggil Samid sama temen-temen. Dia masuk kedalam kelas kami
bermain-main kesana kemari sampai tidak tahu kalau dikelasnya sendiri
sedang ada guru yang memberikan tugas. Jadi terpaksa Samid duduk
dikelas kami yang belum ada gurunya, sambil menunggu guru yang berada
dikelasnya meninggalkan ruangan.
Sesuatu
memang belum terjadi sampai tiba-tiba teerdengar dari kelas sebelah
kalau ada yang disuruh melakukan push-up. Kebetulan aku duduk paling
belakang kemudian kuintip dari lubang pintu apa yang sedang terjadi.
“ lho kok Bryant yang disuruh push-up, ngapain kok bisa..”,
gumamku sama Andrew yang kebetulan duduk disampingku. Samid dan
teman-teman yang lain juga ikutan bingung kok bisa Bryant dihukum di
kelas lain. Beberap menit kemudian guru yang menghukum Bryant masuk
kedalam kelas kami. “ anak-anak teman kalian ini keluyuran dikelas
sebelah dan ikut duduk di kelas itu, setelah saya Tanya dia katanya
lagi pinjam bolpen ke temennya yang berada dikelas sebelah, apa
dikelas ini tidak ada yang bisa dipinjami bolpen…????”, teriak
ibu guru itu sambil meninggalkan ruangan.
Kami
semua terdiam sejenak, tidak ada ucapan yang keluar dari mulut kami.
Kelas menjadi sunyi sampai terdengar bel yang menandakan kami untuk
segera melakukan doa sebelum pulang. Saat akan berdoa guru kami masuk
kedalam kelas namanya bu Mieke dia ini guru bahasa Indonesia yang
terkenal ramah bagi kami. Saat kami berdoa kami malah asyk dengan
kesibukan masing-masing, ada yang dengerin music, ada yang sambil
makan. Akhirnya bu mieke marah kepada kami…untuk tidak boleh pulang
sampai dua jam kedepan. Dan parahnya bu mieke melihat samid, “ lho
kamu kok dikelas ini…ngapain ini lho…lho …ya udah kamu ikut
dihukum juga dikelas ini nggak boleh pulang juga.”, teriak bu mieke
sambil berjalan keluar kelas kami.
the lost memory 5
Chapter
5
City
of Apple
Perjalanan
yang melelahkan telah kami tempuh, dengan iringan matahari yang mulai
menguning yang menandakan sebentar lagi akan tenggelam. Deru suara
mesin motor hendrik yang semakin kencang terdengar menambah suasana
semakin berisik dijalanan. Lalu lalang pengguna jalan yang semakin
banyak ketika kami memasuki jalanan utama di Kota yag terkenal dengan
buah apelnya.
Kota
Batu namanya, ya memang terdengar aneh bagiku karena namanya tidak
sesuai dengan keadaan di kota ini. Hawa dingin menyergap seluruh
tubuh kami, memaaksa kami untuk berhenti hanya untuk sekedar menyulut
rokok yang tadi siang masih sisa beberapa biji. Asap mengepul dari
mulut kami masing-masing. Mungkin beberapa dari kami termasuk aku
masih merasa asing dengan suasana kota ini. Hamper semua jalan tidak
ada yang sepi, penuh dengan kendaraan-kendaraan besar. Terasa sesak
bagi kami walaupun saat ini kami menghirap rokok yang menurut dokter
tidak baik untuk kesehatan.
“
he kapan kita makan aku sudah laper nih??? ”, kata hendrik sambil
menghisap dalam-dalam rokoknya yang sudah habis. “ nggak tau
aku….kayaknya mahal makan disini.”, sahutku sambil melihat hp ku
siapa tahu ada sms dari cwewk idamanku. “ waduh iyo..kayk’e mahal
yow ..waduh gak cukup duitku kalau buat beli bensin aja masih
kurang”. “ udah tenang aja ntar kalau udah nyampek ndk biara,
kita bias makan sepuasnya ditemani sama suster-suster biara yang
cantik-cantik..he..he..”, tiba-tiba Markus menanggapi obrolan kami.
“ oke boleh juga hahahahaa “. Teriak Hendrik sambil langsung
menyalakn motornya lagi.
“brrrrrr…dingin
banget sih”, gumamku sambil memagni handphone yang dari tadi masih
menunggu sms yang belum dibalas-balas. Jalanan menanjak seakan
semakin menunjukkan suasana dingin yang beleum pernah ku rasakan.
Suasana dingin bercampur seram yang membuat bulu kudukku merinding.
Pohon-pohon besar, bangunan tua yang tidak terpakai serta bekas-bekas
pabrik yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya semakin menambah
suasana yang membuatku kangen dengan kampong halamanku.
Saat
kami melewati perempatan jalan tiba-tiba Markus berhenti, sepertinya
anak itu lupa dengan jalannya. “ napo maneh kus tikus…??”,
teriak Dalbert. “ swory nyo..kayaknya aku lupa sama jalannya,
bentar yow aku tak Tanya orang dulu”, jawab Markus sambil berjalan
menuju kerumunan tukang ojek dipinggir jalan. Dari jauh ku lihat
tukang ojek itu menunjuk-nunjuk tangannya kearah atas, tapi yang
membuatku heran kenapa ada tukang ojek disini padahal jalananya
terlihat sepi disini. Dan satu hal lagi yang membuatku heran
terdengar dari jauh suara tukang ojek itu seperti menawarkan villa
untuk tepat menginap. “ waduh nginep ndk villa ndrik, duitmu
piro…??”, tanyaku. “ hahahaa nggak ngerti tow kamu, kalau ndk
sini tuh orang nawarin villa biasanya selain untuk libiran keluaraga
juga buat urusan yang itu-itu lho..”’ Hendrik nyengir. “
maksudmu opo le…???”, tanyaku enggak paham. “ westalah entar
lak ngerti dewe kamu…”, jawabnya singkat.
“hadeeh..aku
kok kayak orang bodoh banget sih baru nyadar aku…”, gumamku dalam
hati. Markus dating sambil nyengir lagi ( kok dari tadi adegannya
banyak yang nyengir sihh…..!!!). “ ayo lanjut udah deket
tempatnya..”, teriak Markus sambil menaiki motornya. “
suwiiii….!!”, teriak dalbet. Akhirnya perjalanan dilanjutkan lagi
menuju tempat yang masih terasa asing bagiku yang anak kampong ini.
Sudah
25 menit perjalanan tapi masih belum sampai juga tempat yang
dimaksudkan markus. Bebrapa pos Polisi kami lewati dengan rasa
was-was karena takut ditilang. Drrrrrt
drrrrtttt hapeku
bergetar-getar terus, lalu kulihat ternyata Dwi menelfon. “
halo….aku masih ndk jalan nanti aja ya aku telfon balik kalau udah
nyampe…”, Teriakku sambil memegangi helmku takut terjatuh.
Nafasku tersengal-sengal karena kemasukkan oleh hewan-hewan kecil
yang berterbangan di jalan, menandakan hari sudah mau petang. Setelah
melewati beberapa belokan kami masuk ke sebuah gerbang yang
bertuliskan BIARA SUSTER KASIH. Nah mungkin inilah tempat yang
dimaksudkan oleh Markus. Tempatnya sangat luas semuanya penuh dengan
pohon-pohon pinus dan cemara yang membuat suasana ditempat ini
seperti di surge ( lebayyy….).
the lost memori 4
Chapter
4
The
story part 2
Gereja
tua bekas penjajahan ini masih berdiri kokoh di jantung kota. Catnya
yang mulai luntur termakan usia tak menyurutkan orang – orang untuk
datang ketempat ini. Pohon – pohn besar yang melindungi bangunan
ini dari terik matahari menambah rasa sejuk saat memasuki area gereja
ini.
Suara
deru mesin pemotong rumput di kebun gereja menambah kebisingan selain
suara kendaraan yang lalu lalang di depan gereja yang konon sudah
berusia ratusan tahun. Burung – burung yang berkicau di pepohonan
dan suara air yang bergemericik membuat tempat ini seperti berada di
tempat yang tenang untuk mendekatkan diri kepada tuhan.
Saat
kupandangi puncak gereja ini terlihat Salib besar yang berdiri tegak
berlatar belakang matahari yang mulai meninggi, menyilaukan mata.
Seaakan-akan memancarkan cahay kekudusan surgawi yang mungkin
membuatku merinding sendiri memikirkannya. “ hmmm mungkin memamng
benar “ gumamku tanpa arti yang angsung ditanggapi oleh Hendrik “
apanya…???, “ ah enggak brow…he..he..” sahutku sambil
nyengir.
Saat
turun dari sepeda motor ternyata teman-teman yang lain sudah menunggu
di bawah pohon mangga yeng besar sekali. Pohon mangga yang menutupi
keklasikan gereja ini. Terlihat Nandy, Markus dan Yusuf yang sudah
terlihat nyengir kepanasan karena kelamaan duduk di kursi tua.
“ ayo
langsung berangkat aja gimana…mumpung belum sore-sore amat “,
ajak markus sambhl memakaikan helm di kepala botaknya. “ sebentar
tow ini masih panas nanti bias hitam donk aku “, rengek Hendrik
sambil mengelus-elus motornya. “ hadeh jangan kayak banci gitu
he…..lha daripada nanti kemalaman lho nyampe sana”, tegas markus
sambil mnyibirkan maju mulutnya. “ heh..daripda rebut aja mending
kita habiskan satu punting rokok aja dulu khan enak tow ”,
celetukku sambil mengeluarkan satu pak rokok surya 12 andalan.”
Wahh kamu emang ngertiin aku banget ton “, sahut hendrik langsung
menyambar rokok ditanganku. “ iya deh…brow aku setuju kalau kayak
gini..he..he”, markus ikutan ngambil rokok.
“ wah
kalian nih selalu kayak gini kalau ada rokok “, celetuk dalbert
sambil merebahkan diri di atas kursi tua yang berada di depan pintu
gerbang gereja.
Asap
rook mengepul dari masing-masing mulut yang hamper semuanya rata-rata
perokok berat. Saat aku menikmati rokokku tiba-tiba handphoneku
berbunyi ada sms ternyata.saat ku buka ternyata sms dari cewek
idamanku namanya Novita Dwi Anggraini tapi biasa di panggil Dwi.
“ siang
gi ap nich??? “,
Wuich
langsung aja ku ketikkan jari-jariku,
“ lagi
ma temen2 nc mw kemalang, qm sndiri gi ap? “,
Balasku
sambil berharap-harap cemas dib alas apa enggak smsku.
“ayo
berangkat udah mau sore nih”, tiba-tiba Dalbert membuyarkan
semuanya yang lagi asyik menghisap rokoknya masing-masing. Akupun
langsung memasukkan HPku ke dalam tas butut yang sudah lama
menemaniku.
Akhirnya
perjalanan jauh akan dimulai. Pengalaman pertama kali ke Malang
dengan teman-teman yang sebentar lagi akan berpisah dan mungkin tidak
akan bertemu lagi untuk waktu yang lama.
the lost memori 3
Chapter
3
Who
are they?
Ini
adalah kisah teman-temanku yang selalu setia bersamaku. Teman-teman
yang sulit dicari lagi.
Temanku
yang paling dekat adalah hendrik, teman yang paling ganteng diantara
kami. Banyak cewek-cewek yang mengejarnya. Bahkan terkadang kami iri
padanya. Tapi bukan itu kelebihan temanku. Temenku ini bisa selalu
ada kapanpun dia dibutuhkan.
Pernah
suatu hari aku butuh bantuan karena kehabisan bensin, aku hubungi dia
langsung nongol didepan mata sambil bawa bensin.
Oke
selanjutnya temanku bernama Nico, awalnya aku nggak kenal ama nih
anak karena tampangnya tuh kayak sok banget gitu. Tapi setelah kenal
lama ternyata Nico itu anaknya lumayan baik ( bias
dimanfaatin..he..he…).
Nah
temanku yang satu ini kayaknya nggak layak kalau dipanggil temen,
pantesnya ini anak jadi Om bagi kami he..he…he….
Maklum
umurnya sudah kepala dua, jadi diantara kami Markus adalah yang
paling tua. Tapi meskipun sudah berumur pola pikirnya jauh dibawah
kami. Masih anak-anak banget ( kayak aku sudah dewasa bangettt…).
Markus
dari dulu sudah hidup membiara. Dia hidup dengan suster-suster yang
baik. Semuanya itu karena dia berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Sebenarnya
banyak teman-tean yang special, teman-teman yang bias membuatku
merasakan arti indahnya hidup di dunia (lebayyyy). Salah satu temanku
yang paling berarti bernama Nandy tapi lebih sering dipanggil
Dalbert, dia ini pendiam sekali.
Sedikit
bicara tapi langsung eplas-ceplos merupakan salah satu cirri khas
dari Dalbert. Badannya ceking alias tinggi kurus, tapi dia nggak
pernah milih-milh temen, walaupun dia anak kota asli.
the lost memori 2
Chapter
2
The
story
Hari
mulai panas, saat temanku Markus dating dengan tergesa-gesa. “he
ayo kita ke malang, kita lihat-lihat biara disana”, aku
memandangnya dengan pandangan curiga.” Sama siapa aj?? Gumamku. “
nandy ama hendrik juga mau ikut kk”. “ oke kalau gitu, ntar aku
ambil tas dulu.
Parkiran
motor yang biasanya ramai sekarang sudah mulai sepi. Aku duduk di pos
satpam ketika teman-temanku dating dengan motornya masing-masing.
“ayo gimana?? Pakek seragam aja biar gak ada masalah nanti di
sana.”.kat hendrik sambil mengelap-elap helmnya yang butut.
“ah
kamu ndrik ,justru pakek seragam nanti kita bias urusan ama satpol
PP”. tegasku sambil melotot kearah markus”. “iya ya bener juga
kamu ton…he..he maaf brow ,ya udah sekarng pulang dulu nanti kita
ngumpul ndk kostmu aja ton”. “oke”jawabku singkat.
Sudah
jam 01.00 siang, belum ada tanda-tanda dari teman-teman. Kurebahkan
diriku di kasur yang sudah usang karena lama terpakai. Kupandangi
langit-langit kamar yang penuh dengan sarang laba-laba.
Saat
mataku mulai terpejam handphoneku berbunyi. Kulihat ada sms dari
hendrik { “aku ndk luar bro ayo berangkat”}. Aku bergegas menata
barang bawaan yang nantinya mungkin diperlukan disana.
“mana
markus daan nandy??”. Tanyaku. “ mereka nunggu di depan gereja”
jawab hendrik. “yuk langsung aja kesana” .”oke”. deru sepeda
motor kawasaki emang enak didengar lembut sekali di telinga.
Kupandangi
jalan-jalan sekitar kostku. Jalan yang selama ini selalu aku lewati,
jalanan yang hanya diam ketika aku sedang memaki-makinya saat aku
terjatuh atau tersandung batu. Semuanya ini akan segera terlupakan.
Perjalanan
yang singkat. Langsung aku teringat masa-masa dimana aku belum punya
teman disini. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan di kota kecil
ini. “hmmmh” nafasku sedikit tersengal saat rokok yang kuhisap
mengeluarkan asap yang banyak. “uhukk..uhukkk..”. batuk ku
langsung membuyarkan lamunanku.
the lost memori
Chapter
1
The
beginning
06.00 pagi, ketika mataku
terbuka. Hari yang melelahkan telah ku lewati, hanya beberapa kasus
yang harus segera aku selesaikan di sekolah ku. Kasus kenakaln remaja
yang mungkin sudah umum dilakukan oleh kebanyakan pelajar di
Indonesia. Kuayunkan kakiku melangkah menuju lamar mandi, pagi ini
begitu sepi karena mungkin aku penghuni kost terakhir ditempat kos
yang menurut teman-temanku adalah tempat yang buruk untuk ditinggali.
“pagi,
ton cepet sarapan”,suara ibu kost dari dapur terdengar agak berat
seperti sedang menahan batuk.”nggih bu”,sahutku sambil menuju
kamar mandi. Perasaan aneh menghampiriku mungkin ini saat-sat
terakhir aku berada di kota kecil ini, hari-hari SMA yang indah akan
segera hilang berganti dengan dunia yang sama sekali aku belum siap
untuk menghadapinya.
06.45
pagi, aku sudah berada di dalam kelas yang sudah mulai penuh dengan
teman-teman yang sebentar lagi akan berpisah. Semuanya sangat cepat
berlalu masa-masa dimana anak kampong yang tidak tahu apa-apa bias
berada ditengah-tengah kehidupan elit, kehidupan intelektual tinggi
yang disertai kedisiplinan yang sangat kuat. Saat dimana aku pertama
kali merasa menjadi paling bodoh, paling jelek di sebuah komunitas,
bahkan guruku merendahkan aku ,hanya karena aku anak kampung.
Masa-masa
berat sudah kulampaui, dan mungkin itu membuatku sangat kuat, seperti
tak memiliki rasa takut sedikitpun menghadapi hidup. Tapi mungkin
perasaan ini salah, karena siapa yang bias menebak jalan hidup
manusia. Ya mungkin saat ini aku berani menghadapi apapun, aku berani
terhadap apapun, tapi keberanianku itu ada karena ketidaktahuanku
akan ketakutan yang sebenarnya, yang beberapa hari lagi akan
kurasakan.
Pagi
itu saat jam istirahat, aku dan temanku yang mengalami satu kasus
yang sama, sedang berada di kantor Guru. Semua mata guru memandang
sisnis terhadapku dan temanku, ya aku tahu kami memang bersalah tapi
apakh harus sekejam ini. Keringat dingin membasahiku saat seorang
Guru senior memaki-maki kami. Aku masih ingat kata-katanya yang keras
tapi setelah kupikir-pikir besar juga selera humor pak guru ini.
Kata-katanya kalau tidak salah “ kalian ini cob abaca, surat
pernyataan kalian yang tdak akan mengulangu perbuatannya lagi,
bagaimana bias mengulangi perbuatan lagi lha sekarang khan sudah hari
terakhir kalian berada di sekolah ini tow”. Begitulah kata-kata
yang indah dari guru kami yang sebentar lagi kami lupakan.
Petualangan 3 detektif
PERAMPOKAN DI HARI ITU!
Gerimis
hari ini berlangsung sangat lama, membuatku harus memesan kopi lagi
untuk menghangatkan badan. Kopi jahe mungkin bias sedikit
menghangatkan dari dalam. Teman-teman masih asyk memainkan kartu
mereka di meja pojok dekat jendela. Sambil sekali-kali mereka bersiul
untuk menggoda cewek-cewek yang pulang ke kos mereka dekat warung
kopi ini. Itulah kegiatan kami anak-anak luar kota yang mencari ilmu
di kota yang terkenal dengan julukan kota pendidikan ini. Tapi
kenyataannya kami hanya bermalas-malasan sambil menghabiskan uang
orang tua kami dengan cara seperti ini setiap hari, duduk ngopi di
warung kopi dekat pasar. Warung ini memang tidak besar tapi sangat
ramai karena posisinya terletak sangat strategis di pinggir jalan di
belakang kantor polisi yang sudah using. Dengan harga yang terjangkau
untuk kantong-kantong mahasiswa luar kota.
Banyak
tempat kos cewek di sekitar warung ini, yang mungkin membuat kami
para cowok-cowok selalu betah di warung kopi kecil ini. Mendapat
pemandangan gratis mungkin memang tujuan utama dari kami para kaum
hawa. “ ini mas kopinya “, tiba-tiba pelayan itu membuyarkan
lamunanku yang dari tadi sedikit demi sedikit menghabiskan rokok yang
ku pegang. “ oyi mas..makasih “, sahutku sambil sedikit
tersenyum. Ciri khas orang jawa memang selalu begitu tersenyum hanya
sebagai batas rasa terimakasih tanpa harus di ungapkan dengan
kata-kata.
Kuhirup
kopi yang masih panas ini sambil memandangi temanku bernama Gangge
yang dari tadi serius sekali membuat gambar pada sebatang rokok
dengan menggunakan ampas kopi hitam yang sudah mengental. Dia anak
Lombok nusa tenggara barat ,tapi bias berbahasa jawa lebih fasih dari
temenku yang bernama Rumekso yang asli dari derah Nganjuk. Kulihat
dari tadi Rumekso sedang memandangi kartunya yang kelihatannya belum
bias diandalkan untuk dapat menang permainan itu. Kami berteman
memang belum lama msih beberap tahun saja, tapi persahabatan kami
terjalin karena kami satu nasib anak-anak perantauan.
Drrrrt
drrrtt…hp ku bergetar menandakan ada pesan masuk. Kubaca sms
itu ternyata dari temanku Sugeng, “ bro gawat ! aku bias pinjem
uang ke kamu nggak??? Nih kamar kos ku baru di bobol maling hamper
semua kamar yang di bobol oleh maling..duitku ilang semua. Kamu
dimana skg???”. Langsung aku balas smsnya memberitahukan
posisiku sekarang.
5
menit kemudian Sugeng datang dengan nafas tersengal-sengal mendatangi
ku.Sugeng adalah teman satu kampus tapi beda angkatan, tubuhnya
sedikit pendek dengan potongan rambut yang cekak khas potongan
tentara. ‘” duduk dulu ayo cerita yang jelas, bentar ku panggil
teman-teman..he kalian sini dulu temanku butuh bantuan “, lagsung
saja Rumekso dan Gangge menghampiri meja tempatku duduk. “ ayo Geng
ceritakan apa yang terjadi..???”, pintaku pada temanku yang
kelihatan masih menahan capeknya. “ begini tadi pagi aku kekampus
jam 7.00, kamar-kamar lain masih sepi belum ada yang bangun mungkin
juga ada yang sudah berangkat kekampus masing-masing “, cerita
antok sambil sedikit menghisap rokok ditangannya. “ lalu ??”,
Tanya gangge. “ jam 9 aku pulang tapi keadaan masih sama seperti
biasanya nggak ada yang berubah sedikitpun, mungkin hanya anak ibu
kos mbak Ida yang sedang menyapu halaman saja. Lalu aku langsung
keluar lagi untuk beli makan, maklum tadi pagi belum sarapan aku.
Nha.. setelah aku pulang dari beli makan aku kaget kok banyak
anak-anak kos laen berkerumun sambil teriak-teriak kamarnya
kerampokan. Ya udah aku langsung periksa ke kamarku dan ternyata
benar kamarku sudah di obrak abrik berantakan uangku juga sudah ludes
diambil oleh maling itu ”, lanjut antok. “ baiklah kalau begitu
ayo kita semua ke kos mu….”, kataku pada teman-teman.
Jam
3 sore aku dan kawan-kawan masih memeriksa bagian-bagian kos-kosan
yang terletak di pinggir perumahan ini. Hanya ada 3 orang ditempat
kejadian, mereka adalah doni ( 23 tahun, mahasiswa ), andre ( 20
tahun, pegawai swasta ), aminah ( 35 tahun, pemilik kos ). Gangge dan
rumekso masih menanyai mereka bertiga, sedangkan aku sendiri masih
mengamat-amati halaman depan dan belakang tempat ini. Ada beberapa
hal yang sangta ganjil bagiku menurut pengamatanku kalau memang
pencuri itu masuk dari pintu depan pasti Sugeng bisa melihatnya
karena dia sedang membeli makanan di warung belakang kos ini. Kalau
lewat pintu depan itupun sangat kecil kemungkinannya karena jarang
ada pencuri berani lewat pitu depan kecuali kalau memang dia pencuri
yang benar-benar nekat atau memang pencuri profesional, tunggu dulu
atau mungkin pencuri ini adalah orang dalam, bisa juga.
Kalau
memang orang dalam bagaimana aku bisa membuktikan teoriku, baiklah
mungkin aku harus menunggu hasil dari teman-teman yang sedang
menanyai ke tiga orang itu. “ bagaimana hasilnya?“, tanyaku pada
gangge. “ hmm mungkin hanya sedikit keterangan yang bisa di jadikan
petunjuk “,jawab gangge sambil menunjukkan secarik kertas yang
berisi coretan jelek ciri khasnya. “ baiklah ayo kita pelajari
alibi mereka ‘, kataku.
Gangge
kemudian mulai menganalisis keterangan tiga orang itu., yang pertama
adalah ibu kos dia bilang pagi ini menyapu sekeliling tempat ini,
menjemur beberapa pakaian, dan membuang sampah daun-daun kering di
belakang kos-kosan dilakukan sekitar jam 8.00. Dan selanjutnya doni,
dia bilang pagi ini pulang pagi katanya baru dari kos temannya nonton
bola dia pulang sekitar jam 7.30. dan yang terakhir adalah andre
pagi ini dia tidur dan bangun pukul 8.30 karena mendengar suara-suara
ribut diluar tapi dia tidur lagi dan terbangun saat sugeng
berteriak-teriak ada maling di tempat ini.
Rumekso
datang membisikkan sesuatu padaku yang membuatku kaget ternyata
teoriku yang terakhir bisa benar-benar terbukti. “ baiklah panggil
polisi kesini kami sudah mengetahui siapa pencurinya ‘, kataku pada
ibu kos yang dari tadi memperhatikan kami. “ ba baik mas “, jawab
ibu aminah sedikit kaget mendengar teriakanku.
*******
Polisi
datang tapi hanya 2 orang mereka memperkenalkan diri, yang tinggi
besar itu briptu morris dan yang badannya sedikit kerempeng itu
adalah kapten agus.setelah memperkenalkan diri aku meminta mereka
untuk memeriksa sidik jari masing-masing dari keempat orang ini
termasuk sugeng. Lalu aku menanyai doni ,“ kamu semalam nonton
pertandingan milan lawan newcastle ya..??, “ iya milan menang
akhirnya hehe aku menang sedikit taruhan dari temanku “, jawab doni
cengegesan. ‘oke makasih ya ‘, jawabku sambil tersenyum. “ eh
mas tadi pagi mas itu dengar suara apa..???”, “ ya ribut-ribut
gitu tapi langsung tenang lagi aku ya tidur lagi sampai aku terbangun
lagi ada yang teriak-teriak kemalingan gitu”, kata andre sambil
menggaruk-garuk pantatnya. Lalu aku menanyai ibu kos “ emm ibuk
tadi bangun jam berapa buk? “, “jam 6 pagi mas ”, jawab bu
aminah.
“baiklah
pak saya rasa pelakunya bias bapak tangkap sekarang “, kataku pada
kdua polisi itu. “ siapa yang harus kami tangkap ?”, kata kapten
agus. “ dia..!! “, kataku menunjuk kepada pemilik kos ini yang
tidak lain adalah ibu Aminah. “ lho kenapa saya ? saya tidak
melakukan apa-apa kok pak polisi “, jawab ibu kos itu sambil
terbata-bata. “ iya kenapa ibu aminah yang jadi tersangka mas ? “,
Tanya briptu morris kepadaku. “ baiklah ini ada beberapa teori yang
menyatakan bahwa ibu itu yang melakukan pencurian dengan modus
perampokan “,kataku sambil menyalakan sebatang rokok. ‘ pertama
ibu ini menyapu, mencuci, dan mmbuang sampah di belakang kos, iya
khan buk? “, tanyaku sambil tersenyum. “ I iya mas tapi memangnya
apa yang salah dengan hal itu ? “, jawabnya lagi. “ baiklah akan
ku tunjukkan pertama ibu menyapu sampai sekitar jam 8 pagi tapi tidak
mendengar apa-apa, berarti ubu memang pura-pura tidk dengar atau
memang ibu benar-benar tuli, ke dua ibu mengatakan kalau membuang
sampah tepat di belakang kos tapi kenyataannya tidak ada bekas sampah
yang di buang disitu, karena di belakang kos ini ada warung yang
tidak mungkin dijadikan tempat pembuangan sampah iya khan buk..?”,
tanyaku lagi sambil tersenyum. ‘ tapi buktinya mana mas ?”, kata
kapten agus.
“
buktinya ada pada tangan ibu itu sendiri “, tanganku menunjuk kea
rah tangan ibu kos yang sedang memegan sapu itu dari tadi. “ sapu
itu di jadikan alat untuk mencongkel pintu dan mengambil beberapa
uang milik sugeng, dan silahkan bapak melihat di kamar ibu kos ini
pasti akan menemukan barang yang ibu ini curi “. Kataku.
Beberapa jam kemudian
polisi itu menangkap ibu kos itu dan menemukan barang-barang curian
berdasarkan informasi dari kami bertiga. Sekarang sugeng telah pindah
kos ke tempat yang lebih nyaman dan yang paling lucu dari kejadian
ini karena sebenarnya alas an ibu kos itu mencuri karena sugeng
telat membayar kos setengah bulan.
***
Beberapa bulan kemudian
saat aku di warung kopi sambil membaca Koran, aku terkejut karena ada
berita tentang ibu kos itu yang dinyatakan bebas karena menurut
pemeriksaan ibu itu telah di hipnotis oleh seseorang dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan. Menurut hasil pemeriksaan kepolisian
orang yang menghipnotis masih muda mungkin sekitar 24 tahunan,
badannya kerempeng tapi bias mempengaruhi orang yang dekat dengannya.
GAWAT………………..!!!!!
Sekian
AMATTIRband
AMATTIRband, adalah band lokal indie dari Blitar yang terbentuk pada tahun 2008, karya-karya mereka sudah dikenal, dengan lagu-lagu yang sangat sesuai dengan kenyataan pahitnya kehidupan.
awalnya band ini manggung pertama kali dengan nama " DOUBLE SYSTEM ", dengan personil Rudi ( vokal ), Angga ( lead gitar/ vokal ), Edek ( gitar ), dan Anton ( drum ). sambutan awal memang tidak hangat para penonton memaki ,menghina karena waktu itu sudah ada band lokal lain yang sudah lebih dulu dikenal tapi kualitas mereka masih sangat standar. tapi " DOUBLE SYSTEM " tetap dengan tenang menyanyikan lagu buatan sendiri.
akhirnya para penonton memuji keindahan lagu-lagu yang dibuat oleh ban " DOUBLE SYSTEM " itu.
beberapa lagu mereka yang sempat ngehits di kalangan masyarakat waktu itu adalah Dinda dan Rasa ini, yang bisa membius penonton yang hadir pada waktu acara itu. setelah itu akhirnya band ini membuat karya-karya baru yang semakin bisa mengibarkan nama mereka di kota proklamator ini.
seiring berjalannya waktu band ini mulai bubar karena ada perbedaan pendapat, memang band ini awalnya cuma ingin menjadi band pop ( asal manggung ) tapi beberapa personil lebih cenderung ke musik punk yang dianggap bisa menerima kehadiran band ini dengan karya-karya yang lebih bisa menyindir keadaan bukan hanya karya-karya tentang cinta.
akhirnya edek hengkang dari band ini dan membuat THE BURON dengan bebrpa personil lain dengan mengusung aliran pop-rock. dan sisa personil yang lain seperti Angga, Rudi, & Anton akhirnya tetap di jalur punk dengan membentuk AMATTIRband
dan teman-teman yang istilah kerennya komunitas " DOUBLE SYSTEM " membentuk Amattir_crew dengan tujuan untuk saling bahu membahu berdikari, swasembada mewujudkan kreatifitas band ini.
karya-karya amattir yang telah dihasilkan seperti lagu " Menghapus luka " yang menceritakan tentang kenyataan hidup, " Anger confusion " yang berisikan sindiran-sindiran terhadap pertikaian agama, suku, dan budaya di indonesia.
lagu-lagu lain yang belum di record adalah " cewek cap anjing ", " Dolly ditutup ", "tua bukan dewasa", "terali besi", dan masih banyak yang lainnya jadi tunggu aja upload lagu-lagu terbaru mereka.
sejarah asal-usul suku jawa
Rahasia yang terpendam beribu tahun tentang satu bangsa pengembara yang mencari 'Tanah yang
Dijanjikan' semakin lama semakin terbongkar dengan penemuan pelbagai artifak yang penuh misteri
dan mengundang pertanyaan seperti penemuan keris di sebuah kuil purba di Okinawa Jepun,kendi
purba yang sama di Vietnam,Kemboja dan Pahang,penemuan kota purba yang dinamakan Jawi/Jawa di
Jordan dan juga penemuan keris purba di Rusia selain gendang Dong Son dan Kapak Tua Asia Tengah
yang popular itu. APA MAKSUD KEPADA SEMUA MISTERI INI?....
.. Bangsa terahsia inilah yang menurunkan pelbagai bangsa Asia dari tempat asal mereka iaitu Asia Barat dan Asia Tengah di mana dari situlah bermulanya peradaban manusia.... ... Bangsa ini, yang merupakan pemegang rahasia akhir zaman adalah satu bangsa besar yang pernah membina kota-kota purba dan menyertai peperangan-peperangan agung sejak surutnya Banjir Besar bersama-sama bangsa agung yang telah pupus seperti Sumerian dan Akkadian.....
... Sesungguhnya kisah pengembaraan bangsa ini merupakan satu epik yang teramat panjang,lebih panjang dari epik Homer,The Iliad and the Odyssey....
...... Di selat Melaka, kedua-dua kumpulan ini bertemu. Kumpulan yang tiba melalui jalan laut (yang banyak menetap di Kepulauan Indonesia) bertemu saudara mereka (kumpulan yang tiba melalui jalan darat-majoriti menetap di Semenanjung 'Emas' Tanah Melayu). Mereka adalah serumpun dan bersaudara. Sudah lama (ratusan tahun) mereka terpisah. Mereka berpelukan dan menangis. Ramai yang hadir melihat peristiwa paling bersejarah ini. Mungkin cucu-cicit gadis misteri yang meninggalkan selendang merah tadi ada di situ. Bangsa Keturah telah bersatu di Selat Melaka di
'Tanah Yang Dijanjikan' The Land of The East'.......
.......... Apakah rahasia bangsa Melayu 2500 tahun dahulu? Apakah yang ditemui oleh rombongan kerajaan Nabi Sulaiman di Nusantara? Apakah perjanjian rahsia para Firaun di The Land of The Gods? .......... ....Anehnya,para Firaun ini mendakwa nenek moyang mereka berasal dari tanah ini,yang digelar.... 'THE LAND OF THE GODS'
.. Bangsa terahsia inilah yang menurunkan pelbagai bangsa Asia dari tempat asal mereka iaitu Asia Barat dan Asia Tengah di mana dari situlah bermulanya peradaban manusia.... ... Bangsa ini, yang merupakan pemegang rahasia akhir zaman adalah satu bangsa besar yang pernah membina kota-kota purba dan menyertai peperangan-peperangan agung sejak surutnya Banjir Besar bersama-sama bangsa agung yang telah pupus seperti Sumerian dan Akkadian.....
... Sesungguhnya kisah pengembaraan bangsa ini merupakan satu epik yang teramat panjang,lebih panjang dari epik Homer,The Iliad and the Odyssey....
...... Di selat Melaka, kedua-dua kumpulan ini bertemu. Kumpulan yang tiba melalui jalan laut (yang banyak menetap di Kepulauan Indonesia) bertemu saudara mereka (kumpulan yang tiba melalui jalan darat-majoriti menetap di Semenanjung 'Emas' Tanah Melayu). Mereka adalah serumpun dan bersaudara. Sudah lama (ratusan tahun) mereka terpisah. Mereka berpelukan dan menangis. Ramai yang hadir melihat peristiwa paling bersejarah ini. Mungkin cucu-cicit gadis misteri yang meninggalkan selendang merah tadi ada di situ. Bangsa Keturah telah bersatu di Selat Melaka di
'Tanah Yang Dijanjikan' The Land of The East'.......
.......... Apakah rahasia bangsa Melayu 2500 tahun dahulu? Apakah yang ditemui oleh rombongan kerajaan Nabi Sulaiman di Nusantara? Apakah perjanjian rahsia para Firaun di The Land of The Gods? .......... ....Anehnya,para Firaun ini mendakwa nenek moyang mereka berasal dari tanah ini,yang digelar.... 'THE LAND OF THE GODS'
lirik
tua bukan dewasa
selangkah lagi..
menuju tanah kematian..
tak kau peduli..
hidumpu kini...
memberi waktu..
sesuatu...
sesuatu yang tak bermutu..
berbicara seolah tahu..
jalan hidupku..
bergaya selalu ada..
saat ku bermasalah..
interlude ;
lihat hidupmu..
sendiri..
lihat ..
kelakuanmu..
reff :
kau ...sudah tua..
tapi tak dewasa....
kau...hanyalah..
sampah di jalan...
malam ka menangis..
meratapi..
yang tlah pergi...
sok nggak peduli..
minum tiap hari...
back to : interlude, reff
selangkah lagi..
menuju tanah kematian..
tak kau peduli..
hidumpu kini...
memberi waktu..
sesuatu...
sesuatu yang tak bermutu..
berbicara seolah tahu..
jalan hidupku..
bergaya selalu ada..
saat ku bermasalah..
interlude ;
lihat hidupmu..
sendiri..
lihat ..
kelakuanmu..
reff :
kau ...sudah tua..
tapi tak dewasa....
kau...hanyalah..
sampah di jalan...
malam ka menangis..
meratapi..
yang tlah pergi...
sok nggak peduli..
minum tiap hari...
back to : interlude, reff
sing the song
" sing the song "
kami disini
hanya untuk bernyanyi
kamudisana
tak usah mencela
musik amatir
memang kayak petir
tapi semua
telah berakhir
# tak usah kau bersedih kawan
uuuuuuuuuuuuu
tak usah kau bimbang kawan
uuuuuuuuuuuu
amattir mungkin telah mati
uuuuuuuuuuuu
tapi kini kita bernyayi.....
reff :
sing the song
oiooioi
inilah kami
sing the song
oioioioi
telah kembali
kami disini
hanya untuk bernyanyi
kamudisana
tak usah mencela
musik amatir
memang kayak petir
tapi semua
telah berakhir
# tak usah kau bersedih kawan
uuuuuuuuuuuuu
tak usah kau bimbang kawan
uuuuuuuuuuuu
amattir mungkin telah mati
uuuuuuuuuuuu
tapi kini kita bernyayi.....
reff :
sing the song
oiooioi
inilah kami
sing the song
oioioioi
telah kembali
perjalanan
Chapter 1
Lelah sudah langkakhku ini menjalani hari-hari yang menjemukan. Sejak kejadian 2 tahun yang lalu membuatku ingin selalu melampiaskan emosiku yang tak pernah bisa dimengerti oleh kedua orang tuaku. Hari – hari kulewati dengan peasaan yang berisikan dendam. Setiap malam aku memandangi langit kelam yang penuh dengan bintang-bintang dengan nyal kepalsuan yang membuat banyak orang tertarik memandanginya. Mataku enggan terejam memandangi kepulan asap rokok yang dari tadi ku taruh di atas asbak kayu yang sudah berlubang. Bayananku tertuju pada senyum manis seorang gadis yang fotonya sekarang masih kupajang di tembok kamarku yang kusam karena sudah luntur catnya terkena air hujan. Senyum itu terkadang membuatku tertawa sendiri, tapi terkadang juga membuatku mengerti arti kepedihan dalam kenyataan idup manusia yang sangat sulit ku mengerti untuk saat ini. Aku selalu ingat hari-hari yang kuhabiskan bersamanya, hari-hari yang membuatku merasakan indahnya kasih saying. Meskipun banyak tawa tapi juga ada tangis dimana ketika aku dan dia mengalami sebuah konflik kecil yang tidak begitu penting. Tapi semua itu dapat kami selesaikan dengan cepat dan tanpa ada satu dendam yang mengingatkan kami akan penyebab konflik itu terjadi.
Sebuah masalah kadang memang bias menjadi sebuah pengingat untuk masa lalu yang telah terkubur dalam. Masalah yang menggoncang hidupku saat ini belum bias aku selesaikan, dendam ini ingin segera kuhilangkan dari hati yang sudah semakin tak berperasaan. Aku terlalu lelah menjalani hari-hari seperti ini, hari-hari dengan bayangan dendam yang tak pernah bisa dimengerti oleh siapapun. Dulu aku berpikir hanya dengan alcohol aku bias melupakan semua ini, tapi ternyata aku salah besar. Justru karena pengaruh alcohol rasa dendamku semakin meningkat. Aku pernah mencoba utnuk melampiaskan semua dendam itu dengan tujuan untuk menghabisi semuanya. Tapi semua ittu terhenti saat aku teringat air mata ibuku yang menetes melihatku melakukan kebrutalan karena pengaruh alcohol.
Ibuku memang tidak seperti kebanyakan ibu-ibu yang lain yang selalu menuruti kata-kata anaknya. Ibuku adalah orang yang keras kepala tapi pendiam, ibu tidak pernah menunjukkan reaksinya secara langsung atas segala tindakanku selama ini. Tapi aku baru sadar bahwa sebenarnya ibu sangat menyayangiku, hal ini terjadi saat aku tergolek lemah dirumah sakit karena penyakit lambung. Sampai delapan hari ibu menjagaku, memberikan apa yang aku butuhkan, memaksaku makan meskipun aku menolak untuk makan. Bahkan kakekku yang dari aku kecil tidak pernah sekalipun menengok aku dirumah, tapi hari itu ketika aku sakit kakek menjagaku seperti cucunya sendiri. Kakekku ada tiga tapi dari ayah satu dan dari ibu ada dua, ibuku sejak kecil tidak ikut ayah kandungnnya karea ibu dipungut sejak kecil. Jadi mungkin ibu tidak pernah merasakan kasih saying dari seorang ayah kandung yang efeknya bias kurasakan saat ini.
Lelah sudah langkakhku ini menjalani hari-hari yang menjemukan. Sejak kejadian 2 tahun yang lalu membuatku ingin selalu melampiaskan emosiku yang tak pernah bisa dimengerti oleh kedua orang tuaku. Hari – hari kulewati dengan peasaan yang berisikan dendam. Setiap malam aku memandangi langit kelam yang penuh dengan bintang-bintang dengan nyal kepalsuan yang membuat banyak orang tertarik memandanginya. Mataku enggan terejam memandangi kepulan asap rokok yang dari tadi ku taruh di atas asbak kayu yang sudah berlubang. Bayananku tertuju pada senyum manis seorang gadis yang fotonya sekarang masih kupajang di tembok kamarku yang kusam karena sudah luntur catnya terkena air hujan. Senyum itu terkadang membuatku tertawa sendiri, tapi terkadang juga membuatku mengerti arti kepedihan dalam kenyataan idup manusia yang sangat sulit ku mengerti untuk saat ini. Aku selalu ingat hari-hari yang kuhabiskan bersamanya, hari-hari yang membuatku merasakan indahnya kasih saying. Meskipun banyak tawa tapi juga ada tangis dimana ketika aku dan dia mengalami sebuah konflik kecil yang tidak begitu penting. Tapi semua itu dapat kami selesaikan dengan cepat dan tanpa ada satu dendam yang mengingatkan kami akan penyebab konflik itu terjadi.
Sebuah masalah kadang memang bias menjadi sebuah pengingat untuk masa lalu yang telah terkubur dalam. Masalah yang menggoncang hidupku saat ini belum bias aku selesaikan, dendam ini ingin segera kuhilangkan dari hati yang sudah semakin tak berperasaan. Aku terlalu lelah menjalani hari-hari seperti ini, hari-hari dengan bayangan dendam yang tak pernah bisa dimengerti oleh siapapun. Dulu aku berpikir hanya dengan alcohol aku bias melupakan semua ini, tapi ternyata aku salah besar. Justru karena pengaruh alcohol rasa dendamku semakin meningkat. Aku pernah mencoba utnuk melampiaskan semua dendam itu dengan tujuan untuk menghabisi semuanya. Tapi semua ittu terhenti saat aku teringat air mata ibuku yang menetes melihatku melakukan kebrutalan karena pengaruh alcohol.
Ibuku memang tidak seperti kebanyakan ibu-ibu yang lain yang selalu menuruti kata-kata anaknya. Ibuku adalah orang yang keras kepala tapi pendiam, ibu tidak pernah menunjukkan reaksinya secara langsung atas segala tindakanku selama ini. Tapi aku baru sadar bahwa sebenarnya ibu sangat menyayangiku, hal ini terjadi saat aku tergolek lemah dirumah sakit karena penyakit lambung. Sampai delapan hari ibu menjagaku, memberikan apa yang aku butuhkan, memaksaku makan meskipun aku menolak untuk makan. Bahkan kakekku yang dari aku kecil tidak pernah sekalipun menengok aku dirumah, tapi hari itu ketika aku sakit kakek menjagaku seperti cucunya sendiri. Kakekku ada tiga tapi dari ayah satu dan dari ibu ada dua, ibuku sejak kecil tidak ikut ayah kandungnnya karea ibu dipungut sejak kecil. Jadi mungkin ibu tidak pernah merasakan kasih saying dari seorang ayah kandung yang efeknya bias kurasakan saat ini.
cewek cap anjing!
reff :
cewk cap anjing....
( di pinggir jalan )
cewek cap anjing....
( di jual murah )
cewkku anjinggg.......
lenggak-lenggok haya manis,
sok imut..
senyum polos..
( ngapusi )
sok perhatiin..
suka bilang sayang...
padahl..
( ngapusi eneh )
reff :
cewk cap anjing....
( di pinggir jalan )
cewek cap anjing....
( di jual murah )
cewkku anjinggg.......
mari kawan lupakan semua...
harga murah untuk mereka
tak usah berduka lara..
punya duwit foya- foya..
reff :
cewk cap anjing....
( di pinggir jalan )
cewek cap anjing....
( di jual murah )
cewkku anjinggg.......
lenggak-lenggok haya manis,
sok imut..
senyum polos..
( ngapusi )
sok perhatiin..
suka bilang sayang...
padahl..
( ngapusi eneh )
reff :
cewk cap anjing....
( di pinggir jalan )
cewek cap anjing....
( di jual murah )
cewkku anjinggg.......
mari kawan lupakan semua...
harga murah untuk mereka
tak usah berduka lara..
punya duwit foya- foya..
Langganan:
Postingan (Atom)