Chapter
1
The
beginning
06.00 pagi, ketika mataku
terbuka. Hari yang melelahkan telah ku lewati, hanya beberapa kasus
yang harus segera aku selesaikan di sekolah ku. Kasus kenakaln remaja
yang mungkin sudah umum dilakukan oleh kebanyakan pelajar di
Indonesia. Kuayunkan kakiku melangkah menuju lamar mandi, pagi ini
begitu sepi karena mungkin aku penghuni kost terakhir ditempat kos
yang menurut teman-temanku adalah tempat yang buruk untuk ditinggali.
“pagi,
ton cepet sarapan”,suara ibu kost dari dapur terdengar agak berat
seperti sedang menahan batuk.”nggih bu”,sahutku sambil menuju
kamar mandi. Perasaan aneh menghampiriku mungkin ini saat-sat
terakhir aku berada di kota kecil ini, hari-hari SMA yang indah akan
segera hilang berganti dengan dunia yang sama sekali aku belum siap
untuk menghadapinya.
06.45
pagi, aku sudah berada di dalam kelas yang sudah mulai penuh dengan
teman-teman yang sebentar lagi akan berpisah. Semuanya sangat cepat
berlalu masa-masa dimana anak kampong yang tidak tahu apa-apa bias
berada ditengah-tengah kehidupan elit, kehidupan intelektual tinggi
yang disertai kedisiplinan yang sangat kuat. Saat dimana aku pertama
kali merasa menjadi paling bodoh, paling jelek di sebuah komunitas,
bahkan guruku merendahkan aku ,hanya karena aku anak kampung.
Masa-masa
berat sudah kulampaui, dan mungkin itu membuatku sangat kuat, seperti
tak memiliki rasa takut sedikitpun menghadapi hidup. Tapi mungkin
perasaan ini salah, karena siapa yang bias menebak jalan hidup
manusia. Ya mungkin saat ini aku berani menghadapi apapun, aku berani
terhadap apapun, tapi keberanianku itu ada karena ketidaktahuanku
akan ketakutan yang sebenarnya, yang beberapa hari lagi akan
kurasakan.
Pagi
itu saat jam istirahat, aku dan temanku yang mengalami satu kasus
yang sama, sedang berada di kantor Guru. Semua mata guru memandang
sisnis terhadapku dan temanku, ya aku tahu kami memang bersalah tapi
apakh harus sekejam ini. Keringat dingin membasahiku saat seorang
Guru senior memaki-maki kami. Aku masih ingat kata-katanya yang keras
tapi setelah kupikir-pikir besar juga selera humor pak guru ini.
Kata-katanya kalau tidak salah “ kalian ini cob abaca, surat
pernyataan kalian yang tdak akan mengulangu perbuatannya lagi,
bagaimana bias mengulangi perbuatan lagi lha sekarang khan sudah hari
terakhir kalian berada di sekolah ini tow”. Begitulah kata-kata
yang indah dari guru kami yang sebentar lagi kami lupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar