PERAMPOKAN DI HARI ITU!
Gerimis
hari ini berlangsung sangat lama, membuatku harus memesan kopi lagi
untuk menghangatkan badan. Kopi jahe mungkin bias sedikit
menghangatkan dari dalam. Teman-teman masih asyk memainkan kartu
mereka di meja pojok dekat jendela. Sambil sekali-kali mereka bersiul
untuk menggoda cewek-cewek yang pulang ke kos mereka dekat warung
kopi ini. Itulah kegiatan kami anak-anak luar kota yang mencari ilmu
di kota yang terkenal dengan julukan kota pendidikan ini. Tapi
kenyataannya kami hanya bermalas-malasan sambil menghabiskan uang
orang tua kami dengan cara seperti ini setiap hari, duduk ngopi di
warung kopi dekat pasar. Warung ini memang tidak besar tapi sangat
ramai karena posisinya terletak sangat strategis di pinggir jalan di
belakang kantor polisi yang sudah using. Dengan harga yang terjangkau
untuk kantong-kantong mahasiswa luar kota.
Banyak
tempat kos cewek di sekitar warung ini, yang mungkin membuat kami
para cowok-cowok selalu betah di warung kopi kecil ini. Mendapat
pemandangan gratis mungkin memang tujuan utama dari kami para kaum
hawa. “ ini mas kopinya “, tiba-tiba pelayan itu membuyarkan
lamunanku yang dari tadi sedikit demi sedikit menghabiskan rokok yang
ku pegang. “ oyi mas..makasih “, sahutku sambil sedikit
tersenyum. Ciri khas orang jawa memang selalu begitu tersenyum hanya
sebagai batas rasa terimakasih tanpa harus di ungapkan dengan
kata-kata.
Kuhirup
kopi yang masih panas ini sambil memandangi temanku bernama Gangge
yang dari tadi serius sekali membuat gambar pada sebatang rokok
dengan menggunakan ampas kopi hitam yang sudah mengental. Dia anak
Lombok nusa tenggara barat ,tapi bias berbahasa jawa lebih fasih dari
temenku yang bernama Rumekso yang asli dari derah Nganjuk. Kulihat
dari tadi Rumekso sedang memandangi kartunya yang kelihatannya belum
bias diandalkan untuk dapat menang permainan itu. Kami berteman
memang belum lama msih beberap tahun saja, tapi persahabatan kami
terjalin karena kami satu nasib anak-anak perantauan.
Drrrrt
drrrtt…hp ku bergetar menandakan ada pesan masuk. Kubaca sms
itu ternyata dari temanku Sugeng, “ bro gawat ! aku bias pinjem
uang ke kamu nggak??? Nih kamar kos ku baru di bobol maling hamper
semua kamar yang di bobol oleh maling..duitku ilang semua. Kamu
dimana skg???”. Langsung aku balas smsnya memberitahukan
posisiku sekarang.
5
menit kemudian Sugeng datang dengan nafas tersengal-sengal mendatangi
ku.Sugeng adalah teman satu kampus tapi beda angkatan, tubuhnya
sedikit pendek dengan potongan rambut yang cekak khas potongan
tentara. ‘” duduk dulu ayo cerita yang jelas, bentar ku panggil
teman-teman..he kalian sini dulu temanku butuh bantuan “, lagsung
saja Rumekso dan Gangge menghampiri meja tempatku duduk. “ ayo Geng
ceritakan apa yang terjadi..???”, pintaku pada temanku yang
kelihatan masih menahan capeknya. “ begini tadi pagi aku kekampus
jam 7.00, kamar-kamar lain masih sepi belum ada yang bangun mungkin
juga ada yang sudah berangkat kekampus masing-masing “, cerita
antok sambil sedikit menghisap rokok ditangannya. “ lalu ??”,
Tanya gangge. “ jam 9 aku pulang tapi keadaan masih sama seperti
biasanya nggak ada yang berubah sedikitpun, mungkin hanya anak ibu
kos mbak Ida yang sedang menyapu halaman saja. Lalu aku langsung
keluar lagi untuk beli makan, maklum tadi pagi belum sarapan aku.
Nha.. setelah aku pulang dari beli makan aku kaget kok banyak
anak-anak kos laen berkerumun sambil teriak-teriak kamarnya
kerampokan. Ya udah aku langsung periksa ke kamarku dan ternyata
benar kamarku sudah di obrak abrik berantakan uangku juga sudah ludes
diambil oleh maling itu ”, lanjut antok. “ baiklah kalau begitu
ayo kita semua ke kos mu….”, kataku pada teman-teman.
Jam
3 sore aku dan kawan-kawan masih memeriksa bagian-bagian kos-kosan
yang terletak di pinggir perumahan ini. Hanya ada 3 orang ditempat
kejadian, mereka adalah doni ( 23 tahun, mahasiswa ), andre ( 20
tahun, pegawai swasta ), aminah ( 35 tahun, pemilik kos ). Gangge dan
rumekso masih menanyai mereka bertiga, sedangkan aku sendiri masih
mengamat-amati halaman depan dan belakang tempat ini. Ada beberapa
hal yang sangta ganjil bagiku menurut pengamatanku kalau memang
pencuri itu masuk dari pintu depan pasti Sugeng bisa melihatnya
karena dia sedang membeli makanan di warung belakang kos ini. Kalau
lewat pintu depan itupun sangat kecil kemungkinannya karena jarang
ada pencuri berani lewat pitu depan kecuali kalau memang dia pencuri
yang benar-benar nekat atau memang pencuri profesional, tunggu dulu
atau mungkin pencuri ini adalah orang dalam, bisa juga.
Kalau
memang orang dalam bagaimana aku bisa membuktikan teoriku, baiklah
mungkin aku harus menunggu hasil dari teman-teman yang sedang
menanyai ke tiga orang itu. “ bagaimana hasilnya?“, tanyaku pada
gangge. “ hmm mungkin hanya sedikit keterangan yang bisa di jadikan
petunjuk “,jawab gangge sambil menunjukkan secarik kertas yang
berisi coretan jelek ciri khasnya. “ baiklah ayo kita pelajari
alibi mereka ‘, kataku.
Gangge
kemudian mulai menganalisis keterangan tiga orang itu., yang pertama
adalah ibu kos dia bilang pagi ini menyapu sekeliling tempat ini,
menjemur beberapa pakaian, dan membuang sampah daun-daun kering di
belakang kos-kosan dilakukan sekitar jam 8.00. Dan selanjutnya doni,
dia bilang pagi ini pulang pagi katanya baru dari kos temannya nonton
bola dia pulang sekitar jam 7.30. dan yang terakhir adalah andre
pagi ini dia tidur dan bangun pukul 8.30 karena mendengar suara-suara
ribut diluar tapi dia tidur lagi dan terbangun saat sugeng
berteriak-teriak ada maling di tempat ini.
Rumekso
datang membisikkan sesuatu padaku yang membuatku kaget ternyata
teoriku yang terakhir bisa benar-benar terbukti. “ baiklah panggil
polisi kesini kami sudah mengetahui siapa pencurinya ‘, kataku pada
ibu kos yang dari tadi memperhatikan kami. “ ba baik mas “, jawab
ibu aminah sedikit kaget mendengar teriakanku.
*******
Polisi
datang tapi hanya 2 orang mereka memperkenalkan diri, yang tinggi
besar itu briptu morris dan yang badannya sedikit kerempeng itu
adalah kapten agus.setelah memperkenalkan diri aku meminta mereka
untuk memeriksa sidik jari masing-masing dari keempat orang ini
termasuk sugeng. Lalu aku menanyai doni ,“ kamu semalam nonton
pertandingan milan lawan newcastle ya..??, “ iya milan menang
akhirnya hehe aku menang sedikit taruhan dari temanku “, jawab doni
cengegesan. ‘oke makasih ya ‘, jawabku sambil tersenyum. “ eh
mas tadi pagi mas itu dengar suara apa..???”, “ ya ribut-ribut
gitu tapi langsung tenang lagi aku ya tidur lagi sampai aku terbangun
lagi ada yang teriak-teriak kemalingan gitu”, kata andre sambil
menggaruk-garuk pantatnya. Lalu aku menanyai ibu kos “ emm ibuk
tadi bangun jam berapa buk? “, “jam 6 pagi mas ”, jawab bu
aminah.
“baiklah
pak saya rasa pelakunya bias bapak tangkap sekarang “, kataku pada
kdua polisi itu. “ siapa yang harus kami tangkap ?”, kata kapten
agus. “ dia..!! “, kataku menunjuk kepada pemilik kos ini yang
tidak lain adalah ibu Aminah. “ lho kenapa saya ? saya tidak
melakukan apa-apa kok pak polisi “, jawab ibu kos itu sambil
terbata-bata. “ iya kenapa ibu aminah yang jadi tersangka mas ? “,
Tanya briptu morris kepadaku. “ baiklah ini ada beberapa teori yang
menyatakan bahwa ibu itu yang melakukan pencurian dengan modus
perampokan “,kataku sambil menyalakan sebatang rokok. ‘ pertama
ibu ini menyapu, mencuci, dan mmbuang sampah di belakang kos, iya
khan buk? “, tanyaku sambil tersenyum. “ I iya mas tapi memangnya
apa yang salah dengan hal itu ? “, jawabnya lagi. “ baiklah akan
ku tunjukkan pertama ibu menyapu sampai sekitar jam 8 pagi tapi tidak
mendengar apa-apa, berarti ubu memang pura-pura tidk dengar atau
memang ibu benar-benar tuli, ke dua ibu mengatakan kalau membuang
sampah tepat di belakang kos tapi kenyataannya tidak ada bekas sampah
yang di buang disitu, karena di belakang kos ini ada warung yang
tidak mungkin dijadikan tempat pembuangan sampah iya khan buk..?”,
tanyaku lagi sambil tersenyum. ‘ tapi buktinya mana mas ?”, kata
kapten agus.
“
buktinya ada pada tangan ibu itu sendiri “, tanganku menunjuk kea
rah tangan ibu kos yang sedang memegan sapu itu dari tadi. “ sapu
itu di jadikan alat untuk mencongkel pintu dan mengambil beberapa
uang milik sugeng, dan silahkan bapak melihat di kamar ibu kos ini
pasti akan menemukan barang yang ibu ini curi “. Kataku.
Beberapa jam kemudian
polisi itu menangkap ibu kos itu dan menemukan barang-barang curian
berdasarkan informasi dari kami bertiga. Sekarang sugeng telah pindah
kos ke tempat yang lebih nyaman dan yang paling lucu dari kejadian
ini karena sebenarnya alas an ibu kos itu mencuri karena sugeng
telat membayar kos setengah bulan.
***
Beberapa bulan kemudian
saat aku di warung kopi sambil membaca Koran, aku terkejut karena ada
berita tentang ibu kos itu yang dinyatakan bebas karena menurut
pemeriksaan ibu itu telah di hipnotis oleh seseorang dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan. Menurut hasil pemeriksaan kepolisian
orang yang menghipnotis masih muda mungkin sekitar 24 tahunan,
badannya kerempeng tapi bias mempengaruhi orang yang dekat dengannya.
GAWAT………………..!!!!!
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar