Apa yang Membuat Anda Takut Diskusi Agama?

Menurut saya ini sangat penting.

Kenapa?
Karena begitu banyak yang suka membaca tulisan agama tapi banyak yang tidak berani berkomentar. Paling tidak malu-malu. Dan jika ikut berkomentar, biasanya rata-rata yang ditulis lebhi kurang begini: “Saya menyimak saja.”

Apakah anda tidak punya pendapat?
Jika ini jawaban anda bisa dimaklumi. Jika tidak ada yang mau ditulis kenapa harus memaksakan diri. Justru semakin dipaksakan maka anda akan tampak semakin mengada-ada.

Apakah anda merasa belum cukup ilmu?
Jika ini jawaban anda, bukankah tujuan diskusi itu adalah untuk saling berbagi? Sehingga yang merasa kurang, justru bisa bertanya, dan yang sudah duluan tahu dan berwawasan bisa berbagi pengetahuan dan pengalamannya. Jadi selalu ada pilihan untuk tetap aktif dalam sebuah forum diskusi agama. Sepanjang dipahami bahwa tidak ada yang menjadi hakim selain hanya aliran alami dari arus diskusi itu sendiri.

Apakah karena anda takut berdosa?
Jika ini jawaban anda, berarti anda beragama bukan karena yakin. Tapi karena takut. Dan rasa takut tidak akan memberi pencerahan pada diri anda. Padahal yang anda yakini adalah Tuhan, dimana Dia adalah Sang Penyejuk dan Pendamai untuk segala kegelisahan dan ketakutan anda. Tapi kenapa anda masih takut? Jangan-jangan yang anda bayangkan bukan Tuhan. Tapi tuyul atau monster raksasa. Hanya saja namanya anda sebut Tuhan.

Apakah karena anda takut orang lain tersinggung?
Jika ini jawban anda berarti anda belum tahu apa itu diskusi. Yang anda pahami dengan diskusi adalah menyerang orang lain plus mencari siapa yang menang. Dengan kata lain, anda belum dewasa.

Apakah anda tesinggung oleh tulisan ini?
Bagus. Itu tandanya anda normal. Tapi jangan lupa, perasaan anda itu juga ada alasannya. Jika tidak berarti anda benar-benar memalukan. Tidak punya pendirian.

Apakah anda tambah tersinggung?
Itulah yang saya harapkan. Tulislah apa alasan anda. Tidak ada gunanya anda menyimpan segala apa yang anda rasakan sambil bersembunyi mengatakan: “Saya sebenarnya hebat. Saya sebenarnya lebih beriman dari pada ente. Lebih mulia. Tapi saya malas menunjukka diri.”

Jika itu sugesti diri anda, saya menyarankan lebih baik anda tidur saja dirumah.
So, hmmm …? 

Ahli Waris: Erianto Anas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar