Baru saja selesai membaca buku Dan
Brown yang terbaru. Biasanya Saya tidak membaca buku fiksi, tapi Saya
membaca buku ini hanya untuk tetap berhubungan dengan jenis propaganda
yang sedang disebarluaskan.
Buku ini sangat menggelikan.
Merupakan contoh yang paling kampungan dalam kehidupan Amerika modern.
Membutuhkan semua taktik busuk hiburan Amerika, dan menerapkannya untuk
merayakan aspek terendah peradaban modern: perkumpulan rahasia, dan
semua aksesoris pseudo-spiritual okultisme.
Namun buku ini memahami
perubahan yang menakjubkan. Setidaknya sudah 250 tahun sejak okultisme
bawah tanah memusatkan upaya mereka untuk mendiskreditkan Kekristenan.
Dan konsisten. Mengadakan penyelidikan terhadap ajaran filosofi
okultisme, dan Anda akan menemukan pengulangan dan kecaman lantang
kepada agama Kristen. Dua karya terakhir Brown tidak berbeda. Sampai
sekarang.
Kesimpulan yang mengejutkan
adalah bahwa simbol yang hilang, atau "kata" yang hilang dari Misteri
Kuno adalah kitab Bibel! Jadi pada akhirnya, itu bukan ajaran Buddha,
atau kitab suci Sanskrit, sebagaimana okultisme telah mengacunya selama
bertahun-tahun, namun kitab Bibel yang memegang kebenaran hakiki yang
harus memperkenalkannya untuk melancarkan transformasi yang akan datang
yang dikenal sebagai Zaman Baru, atau Zaman Aquarius .
Tapi itu bukan kitab Bibel
seperti yang Anda membacanya. Ini bukan tentang Tuhan sebagai pencipta
umat manusia, yang memerlukan dasar ketaatan kepada perintah-perintah
keadilan dan kepatutan. Tidak, ini kitab lain. Ajaran yang tersembunyi,
yang terselubung selama berabad-abad dalam pemikiran esoteris Kabbalah.
Jadi secara paradoks, ajaran-ajaran kitab Bibel yang tersembunyi
(gaib), menurut Brown et al., Dan Misteri Kuno adalah satu.
Apakah hal itu mungkin? Dapatkah
pagan, penyembah dewa matahari, astrologi, sihir dan praktek
pengorbanan manusia merupakan ajaran-ajaran dasar kitab Bibel? Tidak,
kecuali jika Anda membalik pesan itu, seperti yang dilakukan Gnostik.
Brown mengutip William Blake, yang dikenal kecondongannya kepada setan,
yang menjelaskan:
"Membaca kitab Bibel siang dan malam, tapi kamu membaca hitam di mana aku membaca putih."
Ini merupakan praktik Gnostik
kuno, orang-orang Kristen awal yang menyesuaikan ajaran-ajaran rahasia
Kabbalah ke dalam agama Kristen, dan yang membalikan interpretasi mereka
atas kitab Bibel, seperti dikatakan Tuhan Sang Pencipta menjadi tuhan
jahat, sedangkan iblis adalah tuhan sejati, yang mengajarkan kepada
manusia "kebebasan" dari hukum Tuhan, dengan membawanya ke pohon
pengetahuan, yang dipahami sebagai sihir.
Jadi kaum okultis menganggap
sihir sebagai kekuatan besar yang membuat orang seperti tuhan. Dan ini
adalah pesan sentral buku The Lost Symbol. Yang mengarah kepada klaim
premis kedua Brown, bahwa Tuhan bukanlah kekuatan kreatif "di luar
sana", tetapi manusia adalah tuhan, dan bahwa semua Misteri Kuno mencoba
mengajar kita bagaimana memanfaatkan kekuatan pikiran laten yang dengan
melakukan hal tersebut kita bisa menjadi tuhan. Dengan kata lain,
manusia adalah Tuhan.
Ini tentu saja merupakan prinsip
sentral Kabbalah. Untuk semua itu banyak sekali takhayul, tersembunyi
di dalam astrologi dan alegori alkimia, yang merupakan pesan pokok.
Bahkan, menurut Kabbalah, sejarah alam semesta adalah karena manusia
sampai kepada pengetahuan bahwa dirinya adalah tuhan. Pada mulanya,
Tuhan ingin mengetahui dirinya sendiri. Mereka menganggap sebagai suatu
kebenaran walau tanpa bukti, karena itu, menurut mereka tuhan
menciptakan yang lainnya, dengan begitu dia bisa mengenal dirinya
sendiri: manusia. Tetapi tuhan yang ini sejak dari awalnya tidak
menyadari sifat keilahiannya. Tapi tampaknya manusia mengembangkan
pengetahuan mengenai dirinya sendiri. Menjauhkan dari agama, dimana hal
ini dinyatakan sesuatu yang dianggap sebagai kemajuan umat manusia,
mereka mengawalinya dengan filsafat Yunani, kemudian Humanisme
Renaisans, dan akhirnya Pencerahan Sekularisme.
Paling jelas yang dinyatakan
dalam Kabbalah Baru, Isaac Luria, yang hidup pada abad keenam belas,
disampaikan kepada dunia Kristen melalui Jacob Boehme, yang menjadi
pusat mistik dari tradisi okultisme Eropa. Orang yang terbesarnya adalah
Hegel, yang idealisme Jerman-nya terus menjadi ujung tombak tujuan elit
dewasa ini. Produk akhir dari evolusi pemikiran ini adalah Manusia
Terakhir, Nietzche's "Superman", yang akhirnya dapat sepenuhnya
mengaktualisasikan "kebenaran" bahwa dia adalah Tuhan. Ini yang dimaksud
anti-Kristus (al-Masih ad-Dajjal, pent.) menurut Kitab Wahyu, cetak
biru konspirasi Illuminati, ditulis oleh orang suci okult yang paling
dihormati, John.
Tetapi penghinaan terbesar dari
buku The Lost Symbol yang secara terang-terangan menistakan terhadap
demokrasi yang merupakan hak dasar manusia untuk mendapatkan informasi
serta melakukan kontrol kepada mereka yang berkuasa. Anehnya, yang
sangat prinsip bahwa kerajaan Masonik Amerika mendasarkan kepadanya.
Konyolnya Brown, adalah bahwa para elit telah melindungi pengetahuan
kuno ini dengan menjaganya untuk tidak sampai kepada kita. Mengapa?
Karena, dengan sikap konyol dalam peran yang dimainkan oleh Jack
Nicholson, "Anda tidak bisa memegang kebenaran". Itu benar, Anda tidak
punya kekuatan mental untuk memahami makna yang tersembunyi dalam ritual
okult sehingga Anda perlu dibohongi.
Alur utama buku ini adalah bahwa
ritual Masonik telah dibuatkan rekaman videonya, dan mengancam akan
dipublikasikan di internet, tapi Brown, pendukung (protagonis) yang
membantu CIA dan kepala Mason mencegahnya untuk diungkapkan kepada umum.
Pesannya adalah, lain kali pemerintah Anda mengeluhkan soal "keamanan
nasional", percayalah kepada mereka secara implisit.
Kebenaran tidak pernah bisa
disembunyikan. Kadang kala mungkin hanya dilaksanakan oleh minoritas,
tetapi mereka selalu bersedia untuk berbagi dengan siapa pun yang
tertarik cukup dengan mendengarkannya. Kebenaran berarti: melakukan
kepada orang lain seperti yang akan mereka lakukan kepada Anda. Itu
berarti kasih sayang kepada sesama manusia, dan kebenaran dalam masa
kita, adalah angkat bicara melawan penindasan di dunia yang sudah
dibagi-bagi kedalam begitu banyak bagian oleh imperialisme Barat, yang
dilaksanakan dengan sinis dan diam-diam oleh Freemason serta CIA, yang
aktivitasnya cenderung lebih banyak meragukan, namun Brown lebih memilih
menolak untuk berbagi fantasinya dengan kita.
Resensi yang bagus,
Mr. Livingstone. Saya sendiri
belum membaca buku ini, tapi dari buku the DaVinci Code dan Angels &
Demons, sudah sangat jelas apa yang menjadi agenda Brown. Ada begitu
banyak penulis dan pembicara saat ini, dari Michael Jordan Maxwell
Tsarion dan David Wilcock, mereka berusaha sangat keras untuk
"mempromosikan" Kitab Bibel dengan membentuk kembali dalam istilah
masonik/Kabbalistik. Jika Anda belum pernah menonton acara TV "Lost,"
mereka telah melakukannya dengan sempurna.
Saya harap Anda akan diundang
untuk melakukan lebih banyak wawancara. Ini terlalu buruk karena
sebagian besar the internet radio hosts berisi gnostik, Kristen akhir
zaman atau yang dikira "anti-masons" sementara juga menjadi pemandu
perdagangan bebas dan pemerintah yang lemah, yang merupakan tujuan murni
Masonry. Sangatlah menakjubkan betapa banyak semangat "anti-masonik"
dewasa ini dilakukan oleh orang-orang yang memuja cita-cita masonik.
Masons telah berhasil mendorong mereka seperti pepatah mengatakan ke
"rumpun semak belukar" dan tampaknya akan semakin kabur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar