Melihat Benteng Belanda Di Sekargadung

berpose di depan benteng

Puing-puing bekas benteng belanda masih berdiri tegak diatas lokasi persawahan penduduk desa sekargadung. memang desa ini belumberumur puluhan tahun ataupun sampai ratusan tahun. tapi jejak penjajahan belanda bahkan jepang masih terasa kental di desa terpencil ini. disana-sini masih terlihat bekas perkebunan belanda yang masih menyisakan banyak kenangan bagi penduduknya yang sekarang telah berusia lanjut.
pagelaran wayang kulit
       banyak cerita yang beredar, bahkan telah menjadi mitos ditempat ini. kono dulu ketika jaman penjajahan di tempat ini diadakan acara tahunan yaitu acar wayangan. acar tersebut di gelar di ruangan bawah tanah yang dulu merupakan bekas gudang senjata. pagelaran kesenian tradisional orang jawa ini berlangsung meriah, karena maklum saja di masa itu rata-rata penduduknya merupakan buruh perkebunan dan pagelaran wayang merupakan hiburan yang sangat mewah di jaman itu bahkan hingga sekarang.
        semua orang berduyun-duyun datang untuk melihat pagelaran wayang ini. mereka masuk kedalam gudang bawah tanah yang di jaga oleh beberapa tentara belanda, bersenjatakan lengkap. singkat cerita ketika pagelaran wayang dimulai, pintu masuk ke ruang bawah tanah tersesebut ditutup semen oleh para tentara belanda tersebut. baynak yang menjadi korban terkubur hidup-hidup di bawah ruangan bawah tanah benteng milik belanda ini.
benetng tua bekas belanda
       mitos tersebut mengundang banyak cerita bahwa di bawah tempat ini terdapat peralatan gamelan jawa yang terbuat dari emas, perunggu ataupun perak. sekitartahun 90'an banyak orang dari luar kota datang ke tempat ini. mul;ai dari orang normal sampai para normal berduyun-duyun untuk menggali tempat ini. banyak tawaran yang di berikan kepada pemilik tanah. tapi setelah berjalannya waktu tawaran tersebut hanya sekedar tawaran dan misteri tentang harta karun ditempat ini mulai memudar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar