INJIL LUKAS

I. Garis besar isi

a. Pendahuluan (l:I-4).
b. Kelahiran dan masa kanak-kanak Yesus (l:5-2:52).
c. Baptisan, silsilah dan pencobaan Yesus (3:1-4:13).
d. Pelayanan di Galilea (4: 14-9:50).
e. Pengajaran dan penyembuhan selama perjalanan ke Yerusalem (9:51- I 9:28).
f. Masuk ke Yerusalem dan pelayanan di sana (19:2921:38).
g. Pengadilan, penyaliban dan penampakan-penampakan setelah kebangkitan (22:1-24:53).
(Lihat juga bagian IX di belakang).


II. Penulis dan waktu

Rincian mengenai penulis Injil ini dan Kisah Para Rasul. Mengingat kenyataan bahwa Kitab Kisah Para Rasul ditulis (mungkin segera) sesudah Injil Lukas (bnd Kisah 1:1 -3), maka waktu penulisan Injil Lukas tergantung dari waktu penulisan Kisah Para Rasul dan ini mungkin dapat kita terima. Di sini perlu dikemukakan bahwa tidak ada sesuatu apapun dalam Injil yg menuntut perhitungan waktu penulisan melebihi tahun 70 M.

Kenyataan bahwa orang Kristen di Yerusalem dan sekitarnya mengerti kata-kata Yesus dalam nubuat-Nya, yang diartikan bahwa mereka harus mengungsi pada waktunya dari kota yg ditimpa kebinasaan itu, dan bahwa mereka sungguh-sungguh telah mengungsi ke Pella (Khiret el-Fahil, zaman modern) demi ketaatan kepada-Nya, tidak dapat dijadikan bukti bahwa Lukas 19: 42-44 dan 21 :20-24 harus baru ditulis setelah tahun 70 M. Bukti-bukti yg dapat dihimpun nampaknya mendukung kesimpulan bahwa Injil Lukas ditulis ± tahun 60 M (bnd J. N Geldenhuys, Commentaryon the Gospel of Luke, hlm 30-35, dan F. F Bruce, The Acts of the Apostles, hlm 10-14).

Karena Lukas menggunakan Markus sebagai salah satu nara sumbernya, Injil tersebut ditulis setelah penyusunan Injil Markus. Tapi tidak ada alasan untuk menduga bahwa Lukas menulis Injilnya dengan selang waktu yang lama setelah Markus. Lukas mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Markus (bnd Kolose 4: 10,14; Filemon 24, dan perhatikan juga pengetahuan Lukas yang sangat akrab mengenai Markus dalam Kisah 12:25; 13:13; 15:37-41, dan catatlah terutama kata-kata Paulus dlm 2 Timotius 4:11-13). Jadi besar sekali kemungkinannya bahwa ia dapat membaca Injil Markus segera sesudah Markus menulisnya. Bahkan mungkin saja Markus memberinya kesempatan untuk membaca karyanya sementara ia sedang sibuk menyelesaikan Injilnya itu.


III. Sumber

Lukas menyatakan dalam pendahuluannya (1:1-4) bahwa ia melakukan penelitian intensif mengenai sejarah Injil, agar ia mampu menulis laporan yg dapat dipercaya. Kesempatankesempatan yang bagus diperolehnya hingga ia dapat mengenal fakta yg benar; hal ini telah kita catat di atas. Pendahuluan yg ditulisnya menerangkan dengan jelas, bahwa ia tidak hanya menghubungi orang yg mengenal dari tangan pertama tentang kebenaran Injil, tapi iajuga dapat membaca tulisantulisan yg berisi inforrnasi-inforrnasi yang handal dari saksisaksi mata yg dapat dipercaya (bnd Lukas 1:2). Kita dapat menerima sebagai kenyataan yg pasti, bahwa salah satu dokumen tertulis itu adalah Injil Mrk. Tapi usaha-usaha untuk membuktikan bahwa Lukas dan Matius menggunakan dokumen "Q" nampaknya gagal. Sekarang mi tidak seorang pun mengetahui dokumendokumen tertulis lainnya kecuali Injil Markus yang digunakan oleh Lukas sebagai sumber. Juga tidak seorang pun tahu secara pasti apa hubungan antara Lukas dan Matius. Dari pendahuluannya (1:1-4) kita tahu bahwa Lukas memanfaatkan sebaik-baiknya dan dengan sangat berhati-hati banyak sumber tertulis dan lisan yg berisi inforrnasi mengenai sejarah Injil yang dapat diperolehnya.

Jika kita menilai isi Injilnya, Lukas nampaknya memiliki sumber-sumber inforrnasi yg intim dan langsung. Ini semua meliputi bukan hanya orangtua dari Yohanes Pembaptis, tapi juga peristiwa-peristiwa yg menyertai kelahiran Juruselamat yg adikodrati sifatnya, yg hanya diketahui oleh orangorang yg punya hubungan amat dekat. Dari Kisah 21: 18 jelas bahwa Lukas bertemu secara pribadi dengan Yakobus saudara Yesus; dan pasti dalam jangka waktu lama tatkala ia tinggal di Palestina (bnd Kisah 21: 17-27:1) ia mempunyai kontakkontak pribadi langsung dengan banyak saksi mata dari banyak fakta yang ia gambarkan dalam Injilnya, Tatkala Lukas menyertai Paulus. ada banyak orang yang pemah melihat dan mendengar Yesus. beberapa di antaranya adalah murid-muridNya yg paling akrab (bnd 1 Korintus 15:6). Sebab itu ia mampu menelusuri secara tepat jalannya semua peristiwa mengenai Yesus. hingga ia dapat menulis suatu Injil yg memungkinkan orang Kristen mengetahui dengan pasti kenyataan-kenyataan yang menjadi dasar iman mereka (bnd 1:3-4).


IV. Tempat dan keadaan pada waktu penulisan

Lukas mungkin sekali telah mulai mengumpulkan dan mencatat kenyataan-kenyataan mengenai Tuhan Yesus dan ajaranNya. segera setelah ia mulai menyertai Paulus dalam perjalanan-perjalanan pemberitaan Injil. Kemudian tatkala Paulus ditahan di Palestina. dan Lukas mempunyai kontak dengan banyak saksi mata dan saksi telinga dari pekerjaan Yesus (bnd Kisah 21:33-27:1). mungkin ia telah melakukan banyak pekerjaan persiapan (bnd Lukas 1:1-4) untuk menulis Injil Lukas dan Kisah. Ketika menyertai Paulus di Roma. ia mempunyai banyak kesempatan untuk meneruskan pekerjaannya. Wajar jika Paulus mendorong Lukas. memberi pertolongan dan nasihat kepadanya (bnd 2 Timotius 4: 11-13). Hubungan antara Lukas dengan Paulus demikian akrabnya sehingga orang Kristen generasi pertama secara kurang tepat menyebut Injil Lukas sebagai Injil Paulus (bnd Tertullianus, Contra Marcion, 4, 5, dan khususnya Irenaeus, Adv. Haer. 3, 1,1-2).
Di mana Lukas menyelesaikan penulisan Injilnya kita tidak tahu secara pasti. Tapi Injil tersebut segera dipakai secara luas, dan sejak zaman paling awal tradisi Kristen secara bulat menghormati Lukas sebagai penulisnya. Mungkin sekali (melalui bantuan orang-orang seperti Teofilus, bnd Lukas 1:3 dan Kisah 1:1) salinan-salinan Injil itu segera dibagibagikan di beberapa wilayah.

Pertimbangan yg terakhir inilah mungkin menjadi alasan mengapa tradisi mula-mula tidak sepaham mengenai tempat di mana Injil ini pada mulanya 'diterbitkan'.


V. Ketepatan historis

Karena Lukas berpendidikan (bnd gaya tulisannya yg klasik dlm pendahuluannya) dan mempunyai minat ilmiah (bnd 1:3,4), dan karena kesempatan-kesempatan istimewa untuk mengumpulkan informasi dari tangan pertama, kita dapat mengharapkan bahwa tulisan Lukas tepat secara historis dan dapat dipercaya. Dari Luk 1'3,4 jelas bahwa ia sadar sedalam-dalamnya mengenai kebutuhan yg amat mendesak bagi orang-orang percaya agar iman mereka dibangun di atas landasan yg kukuh. Ia menyadari bahwa iman agamawi tidak dapat dibangun atas dasar dongeng-dongeng, legendalegenda dan kebenaran-kebenaran yg setengah-setengah Sebab itu bekerja keras (bnd 1:3) untuk menemukan fakta dan menulis laporan secara menyeluruh, tepat dan teratur. Dalam abad yang lalu kebenaran historis dan Injil itu dipertanyakan oleh banyak orang, tapi sekarang ini ahli-ahli pada umumnya menerima bahwa ketepatan historis dari penulis itu telah dibuktikan secara mencolok (bnd J.N Geldenhuys, Commentary on the Gospel of Luke, hlm 39 dst dan F. F Bruce, The Acts of the Apostles, hlm 15-18).


VI. Tema pokok

Lukas tidak bermaksud menulis sejarah atau biografi. Sebagai pendamping setia dari seorang utusan Injil yg besar, yaitu Paulus, iman agamawinya baginya merupakan persoalan hidup atau mati. Sesuai dengan itu Injilnya tidak dimaksudkan sebagai karangan yg bersifat buku pedoman historis, dan sama sekali bukan hasil spekulasi-spekulasi falsafi atau hasil penelitian yg kering. Lukas percaya Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia dan Anak Allah. Dengan kesalehan, kesungguhan dan ketepatan ia memastikan kesahihan semua fakta esensial mengenai sejarah Injil; dari sejumlah besar informasi yg dapat dipercay a yg telah dikumpulkannya. ia memilih apa yg paling menolongnya untuk mengemukakan kabar baik mengenai Penebus-nya dengan cara sedemikian. bahwa setiap orang percaya dapat mengetahui kepastian mengenai hal-hal yang ia telah diajar (bnd Lukas 1:4).

Dari permulaan sampai akhir Lukas memusatkan perhatian kepada Yesus. yg datang untuk 'mencari dan menyelamatkan yg hilang' (19: 10). Injilnya adalah proklamasi dari Yesus Kristus sebagai Anak Allah, yg mempunyai kekuatan dan kekuasaan untuk menyelamatkan orang berdosa. Penyataan diri Yesus sebagai Juruselamat dan Anak Allah Yang Mahakuasa merupakan tema pokok Injil itu. Sudah sejak pasal pertama, Lukas mengingat kenyataan bahwa malaikat, yg memberitakan mengenai kelahiran Juruselamat pada waktu yg akan datang, memerintahkan agar Maria menyebut nama-Nya Yesus (yaitu Juruselamat) dan menambahkan 'Ia akan menjadi besar, dan akan dipanggil Anak Allah Yang Mahatinggi' (1:31-32). Dan pada pasal berikutnya ia menulis bahwa ketika kelahiran Yesus diumumkan kepada para gembala. malaikat menyebut-Nya 'Juruselamat ... yg adalah Kristus Tuhan' (2:11). Bahkan di mana Lukas menceritakan sejarah Yohanes Pembaptis, ia sebenamya sedang SIbuk memberitahukan Yesus sebagai Penebus dan Tuhan. Pekerjaan Yohanes adalah merupakan persiapan (bnd 1:17 dan 3: 16) bagi kedatangan-Nya, yg oleh suara Tuhan dari sorga. diumumkan sebagai Anak Allah yg kekasih yang kepadaNya Tuhan berkenan (3:22). Setelah pasal 4 dan selanjutnya, Lukas menunjukkan bagaimana Yesus menyatakan diriNya sendiri makin lama makin jelas sebagai Anak Allah dalam arti khusus dan mutlak, dan sebagai Dia yang memanggil dan menyelamatkan orang yg hilang (bnd 4:18-21, 43; 5:8-10, 31,32; 7:47-50; 8:28; 9: 1,18-20: 21 :27, 33; 22:69,70; 23:43. 46; 24:5, 6, 15,36 38.45-53).


VII. Ciri khusus

Injil Lukas dapat dibedakan dari Injil-injil yg lain dalam hal-hal berikut ini.

    a. la khusus menekankan kenyataan bahwa Yesus adalah Juruselamat Ilahi dalam arti universal, Yesus menawarkan pengampunan dan penebusan secara bebas kepada semua orang - tak tergantung pada ras. seks atau jasa. Keselamatan ditawarkan kepada orang Samaria (9:52-56; 10:30-37; 17:11-19) dan non-Yahudi (2:32; 3:6, 8; 4:25-27; 7:9; 10:1; 24:47) maupun kepada orang Yahudi (1:33; 2:10 dsb); kepada wanita maupun pria (banyak contoh dlm Inji. Luk); kepada mereka yg tersisih, pemungut cukai dan orang berdosa (3:12; 5:27-32; 7:37-50; 19:2-10; 23:43) tapi juga kepada orang terhormat (7:36; 11:37; 14: I); kepada orang miskin (l :53; 2:7; 6:20; 7:22) maupun kepada orang kaya (19:2; 23:50).

    b. Lukas menekankan kenyataan bahwa Yesus adalah Juruselamat yg mempunyai kuasa Ilahi untuk menyembuhkan baik nyawa maupun tubuh. Keselamatan-Nya adalah keselamatan meliputi segala sesuatu. untuk saat ini dan selama-lamanya.

    c. Lukas menggambarkan lebih banyak - dibandingkan penulis-penulis Injil yg lain - betapa sering Yesus pergi menyendiri untuk berdoa.

    d . Lukas menunjukkan dengan lebih jelas. dan lebih memberikan rincian mengenai pekerjaan yg bersifat menebus dan menolong yg dilakukan Yesus di kalangan wanita. Lukas menekankan simpati yg dengannya Yesus bertindak demi wanita (dalam pertentangan dgn sikap tidak simpatik bahkan kasar yg ditunjukkan terhadap kaum wanita oleh banyak orang Yahudi maupun non-Yahudi pada zaman itu).

    e . Lukas memberi tempat yang penting bagi perumpamaanperumpamaan Yesus, yang di dalamnya kasih Allah yang menebus dijelaskan (bnd 15:1-32).

    f. Tidak ada Injil lainnya yg menguraikan sejarah Yesus yang sedemikian lengkap. Ia mengatakan dalam pendahuluannya. bahwa 'setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya", ia memutuskan untuk menulis Injil itu secara teratur. S;atu pengamatan yg cermat mengungkapkan bobot penulisan sejarah Injil itu. ditulis dalam bentuk yg teratur rapi dan menyeluruh. Diawali dengan sejarah orangtua Yohanes Pembaptis. pendahulu dari Juruselamat. Lukas menggambarkan hubungan yg erat antara zaman PL dan PB. Ia kemudian memberikan rincian mengenai kelahiran Yohanes dan kelahiran Yesus. dan rincian-rincian yg pokok mengenai masa kanak-kanak dan pertumbuhan menjadi dewasa dari Dia yang adalah Manusia sejati dan Allah sejati (bnd 2:40. 42. 52).

Setelah menggambarkan pekerjaan Yohanes yang merupakan persiapan dalam 3:1-20, ia menggambarkan baptisan Yesus. lalu mernberikan silsilah Yesus (menelusurinya kembali melalui Adam kepada Allah. 3:38). Ini lalu diikuti dalam 4:1-13 dengan gambaran bagaimana Yesus dalam keadaan yg paling sulit. menangkal semua godaan Setan. Dari 4:14 seterusnya ia menunjukkan bagaimana Yesus melalui sabda dan perbuatan makin menyatakan Diri sebagai Anak Allah dan Juruselamat yg mahakuasa. Setelah menceritakan penderitaan. kematian dan kebangkitanNya. Lukas mengakhiri Injilnya dengan menggambarkan bagaimana Yesus pertama kali membuka pikiran murid-murid-Nya untuk mengerti Alkitab (24:44-47). dan kemudian setelah Ia memberi jaminan kepada murid-Nya bahwa la akan mengirimkan apa yg dijanjikan BapakNya kepada mereka. Ia lalu memerintahkan mereka untuk menunggu sampai mereka diliputi oleh kuasa dari atas (24:49). Akhirnya ia menceritakan bagaimana Penebus yg menang Itu kembal i kepada Bapak. sementara memberkati murid-mundNya (24:50.51), yang kini mengenal Dia sebagai Juruselamat yg mahakuasa. dan mereka menyembah-Nya sebagai Tuhan. Jadi Injil itu berakhir dengan kegembiraan yg ajaib dan kemenangan. dan dalam suasana menyembah Allah yg sungguh-sungguh dan bulat, yang di dalam Kristus telah melakukan penebusan yang sempurna.


VIII. Gaya sastra dan bahasa

Pada umumnya orang menerima bahwa Lukas adalah penulis PB yang paling memperhatikan syarat. syarat sastra. Pendahuluan Injilnya menunjukkan bahwa ia mampu menulis dalam bahasa Yunani tanpa cacat, murni dan memenuhi kaidah sastra. Tapi gayanya demikian berubah-ubah hingga ia meloncat ke gaya Ibrani manakala ia sedang menceritakan bagimana sejarah yang diwarnai oleh suasana Ibrani (bnd 1:5; 2:39).
Pengenalannya akan terjemahan PL dalam bahasa Yunani LXX secara pasti menolong dia untuk menyesuaikan gayanya kepada sifat dari isi Injil itu.

Lukas adalah 'pelukis dengan kalimat yang sungguh-sungguh piawai, dan lukisannya mengenai manusia dan keadaan telah menawan pikiran dan imajinasi banyak seniman sejak 2000 tahun lalu. Ada daya tarik alamiah, kesederhanaan dan kemurnian dalam gayanya, dan seluruh Injilnya ditandai oleh semangat yang sungguh-sungguh dan penuh penyembahan.


IX. Isi khas Injil Lukas

Sebagai hasil dari penelitiannya yg seksama (bnd 1:1-4) dan kesempatan istimewa yang ia peroleh dalam pengumpulan informasi yg ia butuhkan, Lukas menyimpan banyak kata, terutama beberapa perumpamaan Yesus yg penting, yang seandaii1ya tidak dihimpun oleh Lukas pasti hilang. Ada beberapa cerita tentang Yesus yg paling indah dan penting hanya dijumpai dalam Injil Lukas.

Yg paling penting adalah yg berikut ini:
    1. Janji kelahiran Yohanes Pembaptis (1:5-25);
    2. Pemberitaan tentang kelahiran Yesus (1:26-38);
    3. Kunjungan malaikat kepada Maria (1:39-56);
    4. Kelahiran Yohanes Pembaptis (1:57-80);
    5. Kelahiran Yesus dan cerita tentang gembalagembala (2:1-20);
    6. Yesus disunat dan diserahkan di Bait Allah, Simeon dan Hana (2:21-40);
    7. Kunjungan Yesus ke Yerusalem dan Bait Allah ketika berumur 12 thn (2:41-52);
    8. Jawaban Yohanes Pembaptis terhadap mereka yang datang meminta baptisan (3:10-14);
    9. Yohanes dipenjarakan (3:19-20);
    10. Uraian panjang lebar mengenai khotbah Yesus di Nazaret dan penolakan terhadap-Nya (4:16-30);
    11. Penangkapan ikan secara ajaib (5:1-11);
    12. Ucapan-ucapan celaka (6:24-26);
    13. Anak janda di Nain (7:11-17);
    14. Wanita yg diselamatkan Yesus (7:36-50);
    15. Para wanita yang melayani Yesus (8:1-3):
    16. Desa-desa Samaria yang menolak Yesus (9:51-56);
    17. Perumpamaan orang Samaria yg baik hati (10:30-37);
    18. Marta dan Maria (10:38-42); kawan di tengah malam (11:5-8);
    19. Ucapan bahagia bagi yang taat kepada firman Allah (11:27-28);
    20. Perumpamaan tentang orang kaya yg bodoh (12:13-21);
    21. Banyak atau sedikit pukulan (12:47-48);
    22. Panggilan untuk bertobat (13:1-9);
    23. Penyembuhan wanita yg lain (13:10-17);
    24. Keberangkatan dari Galilea (13:31-33);
    25. Penyembuhan penderita busung air (14:1-6);
    26. Ajaran agar rendah hati (14:7-14);
    27. Perumpamaan anak yang hilang (15:11-32);
    28. Perumpamaan tentang bendahara yg tidak jujur (16:1-13);
    29. Kemunafikan orang Farisi (16:14-15);
    30. Perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus (16:19-31);
    31. Tugas hamba (17: 7-10);
    32. Penyembuhan 10 orang penderita kusta (17:11-19);
    33. Ihwal Kerajaan Allah (17:20-21);
    34. Perumpamaan tentang hakim yg tidak benar (18: 1-8);
    35. Perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai (18:9-14);
    36. Zakheus (19: 1-10): dua pedang (22:35-38);
    37. Yesus di depan Herodes (23:6-16);
    38. Yesus dengan wanita-wanita yg menangisi-Nya (23:27-31);
    39. Penyamun yg bertobat dan Juruselamat yg tersalib (23:40-43);
    40. Para wanita dari Galilea dan pemakaman Yesus (23:55-56);
    41. Orang-orang dari Emaus dan Tuhan yang bangkit di Yerusalem (24:36-49);
    42. Kenaikan ke sorga (24:50-53).


X. Injil dan Kisah Para Rasul

Dari pendahuluan Injil Lukas dan pengantar Kisah Para Rasul, maupun dari isi kedua Kitab itu. Jelas bahwa Lukas menulis keduanya dalam kaitan yang amat dekat. Bahkan dapat dianggap bahwa Injil Luk dan Kis sebagai satu buku yg disusun dalam 2 jilid. Dan cara Lukas memberikan ringkasan yg amat pendek mengenai sejarah kenaikan Yesus pada ps terakhir Injilnya. dan kemudian dalam Kis ia memberikan uraian tambahan yang lebih rinci. menjadi petunjuk bahwa ketika menulis Injil Lukas ia telah mempunyai rencana untuk menulis Kisah Para Rasul.

Mungkin pada saat itu ia telah menyiapkan bagian terbesar bahan penulisannya untuk Kisah Para Rasul. Dengan mengatakan dalam Kisah 1:1-2 bahwa 'dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yg dikerjakan dan diajarkan Yesus. sampai pada hari la terangkat'. Lukas menjelaskan bahwa ada hubungan yang amat dekat antara sejarah yg direkam dalam Injilnya dan sejarah yg merekam bagaimana Tuhan yg bangkit itu melanjutkan karya penebusan-Nya melalui rasul-rasul yg dipilih-Nya, yg Ia lengkapi dengan kuasa Roh Kudus. Jadi Injil Lukas-Kisah Para Rasul merupakan satu proklamasi besar mengenai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang Mahakuasa-Anak Manusiadan Anak Allah. Tema sentral ini secara tak terpisahkan mengikat dua bagian karya tulis ini.


KEPUSTAKAAN:
Suatu daftar kepustakaan yg luas disebut dalam Commentarv on the Gospel of Luke oleh J Norval Geldenhuys, 1950, hlm 47-50.
Lihat juga bukubuku sbb: F. Godet, [i]Commentarvon the Gospel of Luke, 1879:
A Plummer, Gospel according to St. Luke . ICC, 1922:
A Schlatter, Das Evangelium des Lukas, 1931;
Strack dan Billerbeck, Das Evangelium nach Lukas, jilid 2 dalam Kommentar zum Neuen Testament aus Talmud und Midrasch, 1924;
Theodor Zahn, Das Evangelium das Lukas, 1913;
G.B Caird, Saint Luke, 1963:
H Conzelmann. The Thology of St. Luke, 1960;
J.M Crced, The Gospel according to St. Luke, 1926:
A. R. C Leaney, The Gospel according to Luke, 1958;
N. B Stonehouse. The Witness of Luke to Christ, 1951.
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Vol 1, 1994, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, p. 651-654

Tidak ada komentar:

Posting Komentar